Beranda Daerah Jawa Tengah Dominasi Dekranas Award 2025, Nawal Yasin: Saatnya Pengrajin Naik Kelas

Jawa Tengah Dominasi Dekranas Award 2025, Nawal Yasin: Saatnya Pengrajin Naik Kelas

Nawal Arafah Yasin, mengungkapkan kebanggaannya, atas capaian luar biasa yang diraih oleh para pengrajin lokal di wilayahnya.

Dekranasda Jateng ketika menerima Dekranas Award 2025 di Jakarta Selasa (23/9/2025) (Foto:pemprov)

JAKARTA , Jatengnews.id – Provinsi Jawa Tengah (Jateng) kembali menunjukkan keunggulannya dalam bidang kerajinan tangan, dengan memborong sejumlah penghargaan bergengsi pada ajang Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Award 2025.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, mengungkapkan kebanggaannya, atas capaian luar biasa yang diraih oleh para pengrajin lokal di wilayahnya.

“Saya ucapkan apresiasi kepada pemenang, dan harapannya terus mengembangkan produknya,” kata Nawal seusai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Dekranas 2025, di Mercure Convention Center, Ancol, Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Baca juga: Nawal Arafah Yasin Resmi Menjabat Ketua Dekranasda Jateng

Dijelaskan, dalam Dekranas Award 2025, lima produk kerajinan asal Jateng dinyatakan sebagai pemenang. Selendang Batik Tulis “Tambal 101” dari Kota Pekalongan berhasil meraih Juara 1 Kategori Produk Kain.

Jateng juga meraih Juara 2 untuk dua kategori. Yakni, produk kerajinan Bumerang Seni asal Kabupaten Sragen untuk Kategori Produk Kayu, dan Barrel Set dari Kota Salatiga Kategori Produk Keramik.

Selain itu, Juara 3 juga diraih dua kategori, yaitu Madani Biola Bambu dari Kabupaten Kudus untuk Kategori Produk Kayu, dan Galaxy Coffe Table dari Kabupaten Jepara, Kategori Produk Logam.

Nawal berharap, penghargaan tersebut tidak membuat para pengrajin berhenti di Dekranas Award 2025. Tetapi, mereka juga aktif untuk mendampingi pengrajin lainnya yang masih merintis, agar naik kelas.

“Pemenang-pemenang Dekranas Award ini diharapkan nanti juga menjadi kunci, menjadi pendamping untuk pengrajin-pengrajin yang masih kecil, sehingga ini juga bisa menjadi satu potensi,” ungkap istri Wakil Gubernur Jateng tersebut.

Dikatakan Nawal, dalam Rakornas ini, pihaknya mendapatkan arahan untuk terus mendampingi pengrajin lokal dari hulu hingga ke hilir. Pendampingan itu termasuk manajemen keuangan dan dukungan anggaran.

“Untuk jangka pendek kita akan menindaklanjuti hasil dari Rakornas, kita akan melakukan Rakor di daerah, kemudian juga renstra (rencana strategis) yang kami susun akan kami tidaklanjuti lagi, dan kemudian pelatihan-pelatihan itu masif,” ucap dia.

Selain itu, revitalisasi gerai Dekranasda juga akan segera dilakukan, dan menjadikannya sebagai pusat oleh-oleh di masing-masing daerah. Hal tersebut untuk memfasilitasi produk UMKM lokal maupun kerajinan tangan lainnya.

Menurut Nawal, ekosistem kerajinan di Jawa Tengah pada prinsipnya sudah baik. Namun ada beberapa tantangan yang perlu untuk ditangani. Salah satunya, regenerasi pengrajin agar produk-produk lokal terus hidup di tengah dinamika zaman.

“Seperti di Batang, ada batik Rifaiyah sampai hilang lima motif karena tidak ada reorganisasi dari pengrajin. Jadi sudah sepuh-sepuh, sehingga ini harus ditindaklanjuti dengan membukukan beberapa motif yang ada,” beber dia.

Tantangan lainnya, pengrajin cenderung lebih senang menjual produk daripada membuatnya. Padahal selain berorientasi pada sisi ekonomi, juga harus berpegang pada nilai-nilai budaya.

Menghadapi dua tantangan ini, imbuh Nawal, Dekranasda Jateng akan terus menggenjot pelatihan-pelatihan, sehingga regenerasi pengrajin tetap berjalan, supaya setiap produk yang diciptakan bisa diwariskan lintas generasi. 

“Ini diharapkan nanti membaik menjadi satu hal yang bisa didorong bersama-sama. Di samping itu juga misalnya produk-produk hias seperti kayu ini, juga perlu ada pelatihan-pelatihan untuk kita bisa reorganisasi para pengrajin yang ada,” pungkas Nawal.

Baca juga: Nawal Arafah Yasin Tinjau Lapas Perempuan

Dalam sambutannya, Ketua Umum Dekranas, Selvi Gibran Rakabuming, mengajak Ketua Dekranasda di seluruh Indonesia untuk melakukan pendampingan, dan membuat inovasi-inovasi untuk memajukan sektor UMKM dan ekonomi kreatif.

“Para Ketua Dekranasda diharapkan menjadi pihak-pihak yang bisa memberikan pembinaan, bagaimana cara pengemasan produk yang baik, standarisasi produknya, pemasarannya, kemudian kalau jualan online harus seperti apa,” beber dia.

Di samping sektor ekonomi, Selvi juga meminta agar nilai-nilai warisan budaya dan identitas bangsa dalam setiap produk, tetap dilestasikan dan dipertahankan. (02)

Exit mobile version