SEMARANG, Jatengnews.id — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Tengah tak hanya menyasar perbaikan gizi pelajar dan ibu hamil, tetapi juga memberikan dampak nyata terhadap perekonomian desa.
Salah satu contohnya terlihat di Desa Kadirejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, yang kini memiliki Stasiun Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) aktif.
Kepala Desa Kadirejo, Riyadi, mengungkapkan bahwa keberadaan SPPG membawa dampak ganda. Selain mendistribusikan makanan bergizi, dapur umum ini juga menyerap tenaga kerja lokal dan membeli bahan pangan langsung dari petani desa.
Baca juga: Jateng Masih Butuh 2.418 Unit Dapur SPPG untuk Program MBG
“Dari 50 karyawan, sekitar 80 persen merupakan warga Kadirejo. Ini jelas meningkatkan ekonomi masyarakat kami,” ujar Riyadi saat mendampingi kunjungan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Selasa (23/9/2025).
Riyadi menambahkan bahwa hasil pertanian dan peternakan warga kini mendapat pasar tetap. “SPPG menyerap sekitar 200–250 kilogram beras per hari dari petani lokal. Belum lagi kebutuhan bahan pokok lain yang disuplai Bumdes dan Koperasi Merah Putih,” jelasnya.
Hingga hari kedua operasional, dapur umum ini telah melayani 3.489 penerima manfaat dari lima desa sekitar, dengan target 3.997 penerima. Penerima manfaat terdiri dari pelajar SD hingga SMA serta ibu hamil dan menyusui.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyatakan bahwa pembangunan SPPG merupakan bagian dari program nasional yang digagas untuk mendukung ketahanan pangan dan gizi, sembari membuka lapangan kerja.
“Saat ini Polri telah membangun 617 SPPG yang tersebar di berbagai wilayah, melayani lebih dari dua juta penerima manfaat dan menyerap lebih dari 30 ribu tenaga kerja,” ujarnya.
Baca juga: Bulan Ramadan Program MBG di Karanganyar Tetap Ada
Sementara itu, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyebut bahwa dari target 3.228 unit SPPG di provinsinya, baru terealisasi 1.285 unit atau 39,81 persen. Pihaknya pun membentuk satuan tugas dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota untuk mempercepat realisasi.
“Kami juga menggandeng koperasi desa dan mitra lainnya untuk memastikan pasokan bahan pangan tetap terjaga,” kata Luthfi.
Dalam kunjungannya, Kapolri dan Gubernur menekankan pentingnya menjaga kendali mutu dan keamanan makanan. Mereka memastikan setiap makanan yang dibagikan harus higienis dan siap saji sebelum sampai ke tangan siswa.(02)