29 C
Semarang
, 24 September 2025
spot_img

Dieng Ditetapkan Jadi Geopark Nasional, Gus Yasin: Potensi Wisata dan Ilmu Harus Sejalan

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, atau yang akrab disapa Gus Yasin, menyambut penetapan tersebut dengan optimisme

SEMARANG, Jatengnews.id  – Dataran Tinggi Dieng yang membentang di wilayah Wonosobo dan Banjarnegara, Jawa Tengah, resmi menyandang status sebagai Geopark Nasional. Penetapan ini diumumkan melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 172.K/GL.01/MEM.G/2025 yang diterbitkan pada 7 Mei 2025.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, atau yang akrab disapa Gus Yasin, menyambut penetapan tersebut dengan optimisme. Ia menekankan bahwa status geopark tak hanya membuka peluang besar bagi sektor pariwisata, tetapi juga harus dimanfaatkan sebagai pusat edukasi dan penelitian.

Baca juga: Wakil Gubernur Jateng Sambut Panitia Waisak dan Thudong

“Penetapan Geopark ini tentu berbicara tentang potensi pariwisata dan alam. Akan tetapi juga harus dijadikan daerah untuk sarana pendidikan atau penelitian,” ujar Gus Yasin saat menerima salinan sertifikat di Kantor Gubernur Jateng, Rabu (24/9/2025).

Ia meyakini, penetapan ini akan menarik minat peneliti dalam dan luar negeri, yang pada akhirnya bisa menghasilkan kajian penting untuk konservasi kawasan Dieng.

Lebih lanjut, Gus Yasin mendorong agar Pemkab Wonosobo dan Banjarnegara saling bersinergi dalam pengembangan wilayah ini secara berkelanjutan dan sesuai regulasi.

“Kalau dikembangkan bersama, potensi Dieng bisa meningkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, menyebut penetapan Dieng sebagai Geopark Nasional merupakan langkah awal menuju pengelolaan yang lebih profesional dan berkelanjutan.

“Harapan kami, kawasan ini ke depan bisa masuk dalam jaringan UNESCO Global Geopark (UGG),” ujar Wafid.

Baca juga: Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng Hadiri Pemakaman Nyai Djamilah Hamid Baidhowi di Lasem

Ia mengungkapkan, kawasan Dieng memiliki 23 situs geologi, seperti Kawah Sikidang, Telaga Warna, dan Sikunir, serta 8 situs biodiversitas dan 9 situs budaya, termasuk tradisi rambut gimbal yang menjadi daya tarik wisata unik.

Dengan status Geopark Nasional, kawasan Dieng kini diharapkan menjadi model pengembangan kawasan berbasis alam, budaya, dan masyarakat lokal, yang tidak hanya menarik wisatawan, tapi juga menjaga warisan bumi untuk generasi mendatang.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN