SEMARANG, Jatengnews.id – Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS), menegaskan pentingnya kesiapan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk menghadapi lonjakan arus logistik di Jawa Tengah.
Hal itu ia sampaikan saat kunjungan kerja di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Emas, Jumat (26/9/2025).
Baca juga: Kunker di KITB, BHS Apresiasi Kawasan Industri Batang yang Sudah Terintegrasi
Menurut Bambang Haryo sapaan akrabnya, saat ini banyak industri yang tertarik merelokasi usahanya ke Jawa Tengah, baik dari Jawa Timur maupun dari kawasan Jakarta–Tangerang. Alasannya, upah minimum yang relatif lebih rendah membuat provinsi ini semakin diminati investor.
“Dengan kondisi ini, arus logistik di Pelabuhan Tanjung Emas akan meningkat, khususnya untuk aktivitas impor dan ekspor. Semarang memiliki porsi 50 persen sebagai hub domestik dan 50 persen sebagai hub internasional, dengan rata-rata arus mencapai 800–900 ribu per tahun,” jelas BHS.
Ia mengungkapkan, kapasitas terminal saat ini masih mampu mengantisipasi kebutuhan logistik hingga 5–8 tahun ke depan. Namun, dalam jangka panjang, diperlukan penambahan fasilitas dan pengembangan pelabuhan alternatif.
“Pelabuhan Batang yang sedang dipersiapkan Pelindo sangat penting sebagai cadangan. Apalagi Pelabuhan Tanjung Emas sering dilanda rob. Kalau banjir menyebabkan aktivitas terhenti, citra internasional kita akan sangat buruk,” tegasnya.
Baca juga: Bambang Haryo Minta Pemerintah Behani Aturan Tegas di Terminal Mangkang
Selain logistik, BHS juga menyoroti fasilitas Terminal Penumpang Tanjung Emas. Menurutnya, terminal internasional perlu diperluas dan ditingkatkan teknologinya agar lebih modern dan efisien.
Ia menambahkan, peningkatan kapasitas pelabuhan akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi daerah.
“Dengan adanya peningkatan arus logistik, ekonomi Jawa Tengah tahun ini seharusnya bisa tumbuh lebih tinggi,” pungkasnya. (01).
