31.3 C
Semarang
, 27 September 2025
spot_img

Kapasitas Terminal Peti Kemas Tanjung Emas Semarang Hampir Overload, DPR Ingatkan Lonjakan 15 Persen per Tahun

Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS), saat melakukan kunjungan kerja (Kuker) di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

SEMARANG, Jatengnews.id – Kapasitas terminal peti kemas di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang kini mendekati batas maksimal. Dari total kapasitas 1,1 juta TEUs, saat ini sudah terisi sekitar 900 ribu TEUs.

Hal tersebut diungkapkan Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS), saat melakukan kunjungan kerja (Kuker) di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jumat (26/9/2025). Ia menegaskan, lonjakan arus logistik ke Jawa Tengah menjadi yang tertinggi di Indonesia, mencapai 15 persen per tahun.

Baca juga: Bambang Haryo: Pelabuhan Tanjung Emas Harus Siap Antisipasi Lonjakan Logistik

“Di terminal peti kemas Semarang kapasitas crane, dermaga, dan penumpukan kontainer sudah mendekati overload, hampir 100 persen. Kapasitas pelabuhan ini 1,1 juta TEUs, sementara yang terisi sudah 900 ribu TEUs,” ujar BHS di depan ruang Integrated Planning & Control Pelabuhan Tanjung Emas.

Bambang Haryo saat meninjau pemantauan di Pelabuhan Tanjung Emas, Jumat (26/9/2025). (Foto: JN)
Bambang Haryo saat meninjau pemantauan di Pelabuhan Tanjung Emas, Jumat (26/9/2025). (Foto: JN)

Sebagai perbandingan, arus peti kemas di Jakarta hanya naik sekitar 6 persen per tahun, di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya 5–6 persen, dan di Makassar 4–5 persen.

BHS menilai, tingginya minat industri relokasi ke Jawa Tengah juga akan berdampak besar pada lonjakan penggunaan Pelabuhan Tanjung Emas. “Baik dari Jawa Timur maupun sekitar Jakarta dan Tangerang, banyak yang berminat merelokasi industrinya ke Jateng. Ini pasti meningkatkan beban pelabuhan,” tegasnya.

Ingatkan Pelindo

Dalam kunjungan tersebut, BHS didampingi Direktur DLU Semarang Herman Fajar, jajaran KSOP Semarang, dan Pelindo Tanjung Emas. Ia mengingatkan Pelindo untuk segera mengantisipasi kepadatan peti kemas agar tidak menghambat aktivitas logistik.

Selain itu, ia menyarankan agar pemerintah memperbesar lapangan penumpukan peti kemas dan memperluas dermaga sebagai langkah jangka menengah, dalam 5–8 tahun ke depan. Namun, ia juga menekankan perlunya alternatif pelabuhan lain.

Baca juga: Bambang Haryo Minta Pemerintah Behani Aturan Tegas di Terminal Mangkang

“Alternatif bisa membangun pelabuhan di Pati yang dulu pernah disurvei, atau memaksimalkan Pelabuhan Batang. Ini penting, apalagi di Semarang sering terjadi rob. Kalau banjir rob menyebabkan stagnasi, citra kita akan buruk sekali,” katanya.

Menurutnya, Semarang berpotensi menjadi hub internasional, dengan posisi 50 persen sebagai feeder dan 50 persen sebagai pelabuhan ekspor-impor langsung. Karena itu, ia menekankan perlunya kesiapan infrastruktur logistik yang mendukung kepentingan industri di Jawa Tengah. (01).

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN