Beranda Daerah Wali Kota Semarang Sambut Komisi VII DPR RI di Kampung Wisata Malon,...

Wali Kota Semarang Sambut Komisi VII DPR RI di Kampung Wisata Malon, Dorong Batik dan Ekonomi Kreatif

Kunjungan rombongan Anggota Komisi VII DPR RI ini menjadi kebanggaan dan motivasi bagi pengrajin batik Semarang

Pertemuan anggota DPR RI Komisi VII
Pertemuan anggota DPR RI Komisi VII bersama Wali Kota Semarang dan pelaku desa wisata di Galeri Sentra Batik Gunungpati Semarang, Jumat (26/9/2025). (Foto: JN)

SEMARANG, Jatengnews.id – Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng menerima kunjungan kerja Komisi VII DPR RI di Desa Wisata Kampung Malon, Gunungpati, Kota Semarang, Jumat (26/9/2025). Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat dukungan terhadap pengembangan batik dan kampung wisata di Semarang.

Dalam sambutannya, Agustina menyampaikan apresiasi atas perhatian Komisi VII DPR RI yang dipimpin Ketua Tim Rombongan Dr. Evita Nursanty terhadap para pengrajin batik dan sektor ekonomi kreatif.

“Terima kasih kepada Bapak/Ibu Anggota Komisi VII DPR RI. Kehadiran panjenengan semua menjadi kebanggaan dan motivasi bagi pengrajin batik Semarang,” ujar Agustina.

Baca juga: Komisi VII DPR RI Soroti Potensi Wisata Waduk Jatibarang Semarang

Ia juga menyoroti dukungan dari desainer nasional Samuel Wattimena yang ikut hadir dalam rombongan. Menurutnya, inspirasi dan kreativitas yang ditularkan Samuel telah memberi semangat baru bagi pengrajin, khususnya dalam pengembangan produk fashion berbasis batik.

“Kreativitas dan mindset baru yang ditularkan Pak Samuel membuat ibu-ibu pengrajin lebih percaya diri, bahkan kini lahir kompetisi kerudung batik yang unik,” tuturnya.

Wali Kota Semarang menjelaskan bahwa meski secara administratif tidak memiliki desa wisata, namun terdapat 13 kampung wisata yang aktif menggerakkan ekonomi masyarakat. Salah satunya adalah Kampung Alam Malon di Gunungpati.

“Tahun 2024 lalu, perputaran ekonomi di Kampung Alam Malon mencapai Rp3,29 miliar. Tahun ini diprediksi naik menjadi Rp3,6 miliar. Angka ini memang masih kecil, tapi menunjukkan tren positif yang harus terus kita tingkatkan,” jelas Agustina.

Selain itu, Kota Semarang juga mengembangkan gerakan budaya “Wegah Nyampah, Wong Semarang Pilah Sampah” yang melibatkan PKK dan ASN. Gerakan ini diharapkan menjadi karakter kota sekaligus mendukung konsep pariwisata berkelanjutan.

Menurut Agustina, beberapa kampung wisata di Kota Semarang telah menorehkan prestasi nasional dengan meraih penghargaan. Namun, tantangan peningkatan nilai ekonomi masih cukup besar.

“Kalau dibagi rata, perputaran ekonomi kampung wisata dalam satu tahun hanya sekitar Rp3,5 miliar. Ini masih rendah. Karena itu, kami sangat berharap dukungan pemerintah pusat, provinsi, dan DPR RI agar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Semarang semakin berkembang,” tegasnya.

Baca juga: Agustina Wilujeng Siap Ikuti Proses Pelantikan Hingga Retret

Menutup sambutannya, Wali Kota Semarang mengajak seluruh tamu untuk mendukung pengrajin batik.

“Jangan lupa belanja batik dan kabarkan kepada saudara serta kawan bahwa di Kota Semarang ada sentra batik pewarna alam yang indah dan bernilai tinggi,” pungkasnya. (01).

Exit mobile version