
SEMARANG, Jatengnews.id – Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah (Dinkop Jateng) menyebutkan bahwa hingga Selasa (30/9/2025), masih ada sebanyak 5.215 Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dan Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) yang belum beroperasi.
Artinya, koperasi-koperasi tersebut hanya berupa nama tanpa aktivitas usaha nyata.
Baca juga : Bank Jateng Dukung 54 Koperasi Merah Putih di Surakarta
“Kami sudah mencatat ada 8.523 KDMP/KKMP yang telah berbadan hukum. Namun, memang belum semuanya beroperasi,” ungkap Kabid Kelembagaan Dinkop Jateng, Desi Arijani, saat ditemui di kantor Dinkop Jateng, Selasa (30/9/2025).
Menurut Desi, saat ini baru ada 3.308 koperasi yang sudah berjalan dan mulai meraih keuntungan.
“Artinya, masih ada sekitar 5.215 koperasi yang belum menjalankan kegiatan usaha,” jelasnya.
Desi menambahkan, Dinkop Jateng menargetkan seluruh KDMP/KKMP sudah beroperasi penuh paling lambat akhir Desember 2025.
“Tahap dua ini kami percepat, supaya akhir Desember semua sudah berjalan 100 persen. Ini jadi pekerjaan rumah besar kami,” ujarnya.
Salah satu kendala utama adalah modal yang terbatas. “Koperasi ini selama ini hanya mengandalkan simpanan pokok dan wajib dari anggota, sementara untuk memulai usaha tentu perlu modal lebih besar,” jelas Desi.
Selain itu, keterbatasan sumber daya manusia juga menjadi hambatan. “Tergantung kebijakan pemerintah desa juga. Banyak pengurus belum punya konsep bisnis matang, sehingga bingung bagaimana memulai operasional,” tambahnya.
Baca juga: Hari Jadi ke 79 Provinsi Jateng, Tokopedia dan ShopTokopedia Rekomendasikan Brand Lokal
Desi juga menjelaskan bahwa banyak koperasi belum memiliki aset berupa gedung atau tempat usaha. “Kalau tidak ada tempat usaha, tentu sulit membuka gerai atau menjalankan kegiatan usaha,” katanya.
Dia mengungkapkan bahwa pembentukan KDMP/KKMP ini memang dilakukan secara mendadak mengikuti Instruksi Presiden No 9 Tahun 2025, sehingga secara rencana bisnis dan inovasi masih banyak yang kurang matang. “Secara legalitas sudah ada, tapi perencanaan bisnisnya masih terbatas,” tutup Desi.(02)