30 C
Semarang
, 1 Oktober 2025
spot_img

Prof Dr Christin Wibhowo Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Psikologi di SCU

Dalam orasi ilmiahnya berjudul “Dari Kepribadian Ambang Menuju Kepribadian yang Berkembang: Sebuah Transformasi Ilmiah dan Kemanusiaan”

SEMARANG, Jatengnews.id – Soegijapranata Catholic University (SCU) atau Unika  Soegijapranata Semarang resmi mengukuhkan Prof. Dr. Christin Wibhowo, S.Psi., M.Si., Psikolog sebagai Guru Besar dalam bidang ilmu Gangguan Kepribadian Ambang (Borderline Personality Disorder/BPD).

Acara Rapat Senat Terbuka berlangsung di kampus Unika Soegijapranata, Rabu (1/10/2025).

Dalam orasi ilmiahnya berjudul “Dari Kepribadian Ambang Menuju Kepribadian yang Berkembang: Sebuah Transformasi Ilmiah dan Kemanusiaan”, Prof. Christin menekankan pentingnya memahami fenomena Borderline Personality Disorder yang banyak terjadi di masyarakat modern.

Baca juga: 4 Profil Lengkap Guru Besar SCU Sukses Dikukuhkan

Menurut Prof. Christin, gejala kepribadian ambang dapat terlihat dari perilaku galau yang berulang, seperti penyalahgunaan narkoba, perceraian, KDRT, hingga perilaku menyakiti diri sendiri.

“Individu dengan kepribadian ambang sering kali memiliki pola hubungan yang tidak stabil, suasana hati yang cepat berubah, hingga rasa hampa yang kronis,” jelasnya.

Namun, ia menegaskan bahwa dengan pengasuhan yang tepat, self-compassion, mindfulness, dan dukungan sosial, individu dengan kepribadian ambang tetap bisa berkembang menjadi pribadi yang tangguh.

Prof. Christin bahkan memperkenalkan aplikasi Sovilau (Sobat Virtual Anti Galau) sebagai sarana pendampingan digital bagi individu dengan gejala kepribadian ambang.

Apresiasi Rektor SCU

Rektor SCU, Ir. Robertus Setiawan Aji Nugroho, S.T., M.Comp.IT., Ph.D, menyampaikan rasa syukur dan bangga atas pengukuhan Guru Besar tersebut.

“Ini menjadi kebahagiaan bagi SCU, terlebih karena yang dikukuhkan hari ini adalah alumni SCU sendiri. Fakultas Psikologi sudah lama berdiri, dan kami sudah lama menunggu lahirnya Guru Besar kedua di bidang psikologi. Beliau adalah alumni sekaligus pengajar di sini,” ungkapnya.

Robertus menambahkan, pencapaian Guru Besar ini menjadi kebanggaan sekaligus motivasi.

“Kami mendorong seluruh dosen untuk terus berkembang dan meningkatkan diri. Melalui program pengembangan SDM yang sudah kami siapkan, kami berharap Prof. Christin juga bisa menjadi inspirasi sekaligus pendorong bagi dosen-dosen lain agar segera menyusul meraih jabatan Guru Besar,” jelasnya.

Biodata Singkat

Prof. Christin lahir di Banjarnegara, 5 Januari 1971. Beliau menempuh pendidikan psikologi di Unika Soegijapranata, kemudian melanjutkan S2 dan S3 di Universitas Gadjah Mada (UGM). Saat ini, ia aktif sebagai dosen, psikolog klinis, peneliti, sekaligus pengisi acara psikologi di berbagai media.

Baca juga: SCU Kembali Terima 2 SK Guru Besar, Ini Profil Lengkapnya!

Ia telah menulis berbagai publikasi internasional mengenai Borderline Personality Disorder, termasuk riset tentang peran self-compassion dan pendampingan berbasis chatbot bagi penderita BPD.

Dari Kembang ke Kepribadian Berkembang

Dalam pidatonya, Prof. Christin menggunakan metafora “kembang” (bunga) untuk menjelaskan perjalanan individu dengan BPD.

“Dari pribadi rapuh yang terluka, mereka bisa berubah menjadi pribadi yang menemukan kembali kekuatan dirinya. Dari Borderline Personality Disorder menuju Bloomed Personality Discovered,” tutupnya. (01).

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN