27.5 C
Semarang
, 3 Oktober 2025
spot_img

Pemprov Jateng Pertimbangkan 6 Hari Sekolah

kajian ini dilakukan bersama akademisi dan elemen masyarakat guna menyesuaikan kebijakan pendidikan dengan kondisi sosial masyarakat.

BOYOLALI, Jatengnews.id – Pemprov Jateng pertimbangkan dan mengkaji penerapan kembali sistem sekolah enam hari bagi siswa SMA dan SMK.

Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maemoen menyampaikan, kajian ini dilakukan bersama akademisi dan elemen masyarakat guna menyesuaikan kebijakan pendidikan dengan kondisi sosial masyarakat.

Baca juga: Wagub Taj Yasin Dorong Inklusi Difabel dalam Mitigasi Bencana

Menurutnya, kebijakan lima hari sekolah awalnya bertujuan memberikan waktu keluarga bagi siswa. Namun, faktanya banyak orang tua bekerja enam hingga tujuh hari per minggu, sehingga anak memiliki satu hari libur tanpa pengawasan.

“Dengan sekolah lima hari, anak libur dua hari. Ada satu hari di mana anak tanpa pengawasan,” ujar Taj Yasin.

Pemprov menilai kebijakan enam hari bisa menjadi langkah perlindungan anak dari pengaruh negatif saat di luar pengawasan.

Baca juga: Wagub Taj Yasin Targetkan 50% Difabel Terdampak Program Kecamatan Berdaya pada 2026

Meskipun difokuskan pada SMA dan SMK yang menjadi wewenang Pemprov, tidak tertutup kemungkinan akan diterapkan juga di jenjang SD, SMP, TK, dan PAUD oleh pemerintah kabupaten/kota.

Di kesempatan yang sama, Taj Yasin juga menegaskan komitmen Jateng terhadap pondok pesantren melalui penerbitan Perda dan Pergub tentang Pondok Pesantren, yang harus dikawal bersama pelaksanaannya.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN