
DEMAK, Jatengnews.id — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak melalui kolaborasi antara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Demak (Dinkesda) menggelar Pelatihan Penjamah Makanan di Pendopo Kabupaten Demak, Sabtu–Minggu (4–5/10/2025). Kegiatan ini diikuti oleh 1.444 peserta dari 48 SPPG se-Kabupaten Demak.
Sekretaris Daerah Kabupaten Demak, Akhmad Sugiharto, menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para penjamah makanan dalam menjaga kebersihan, keamanan, serta kualitas gizi makanan yang disajikan kepada masyarakat, khususnya anak-anak.
Baca juga : HUT RI ke-80, Wabup dan Sekda Demak Adu Kekuatan di Lomba Tarik Tambang
“Pelatihan ini meliputi cara penjamahan, pemilihan bahan baku, hingga pengelolaan lingkungan dapur. Harapannya, seluruh peserta dapat menerapkan standar higiene dan sanitasi yang benar agar makanan yang disajikan layak dan higienis,” ujar Sugiharto, Minggu (5/10/2025).
Ia menambahkan, para peserta yang telah mengikuti pelatihan akan mendapatkan sertifikat kelayakan dan higienitas sebagai bukti kompetensi.
Sementara itu, Subkoordinator Kesehatan Lingkungan Dinkes Demak, Ahmad Zaeroni, menegaskan pentingnya penerapan standar keamanan pangan dari hulu ke hilir, mulai dari pemilihan bahan baku, penyimpanan, proses memasak, hingga penyajian.
“Saya sudah meninjau 34 dapur SPPG. Ada beberapa yang masih perlu pendampingan, terutama karena sebagian besar pengelolanya masih muda. Namun, dengan pengawasan yang berkelanjutan, standar dapur kita akan semakin baik,” jelas Zaeroni.
Ia juga mengapresiasi kinerja SPPG Demak yang hingga kini belum pernah mencatat kasus keracunan makanan.
“Alhamdulillah, Demak belum ada kasus keracunan. Tapi kita tetap harus waspada dengan memperkuat pengawasan dan pelatihan seperti ini,” tambahnya.
Dalam sesi materi, peserta dibekali pengetahuan mengenai berbagai jenis cemaran pangan—baik fisik, biologis, maupun kimia—serta cara pencegahannya. Peserta juga mendapatkan edukasi tentang pengelolaan bahan pangan agar terhindar dari penyakit bawaan pangan (foodborne disease).
Koordinator Wilayah SPPG Kabupaten Demak, Muzani Ali Shodiqin, menjelaskan bahwa pelatihan ini dibagi ke dalam tiga kelas dan tiga sesi selama dua hari. Fokus kegiatan, katanya, adalah pada peningkatan keterampilan praktis relawan dalam pengolahan, penyajian, serta pemeliharaan kebersihan lingkungan kerja.
“Kami ingin memastikan bahwa apa yang diberikan kepada masyarakat sudah memenuhi standar gizi, aman dikonsumsi, dan disiapkan dengan cara yang benar. Setiap menu telah direncanakan oleh ahli gizi di masing-masing SPPG,” kata Muzani.
Ia juga menepis anggapan bahwa kepala SPPG tidak memahami masalah gizi. “Kami sudah mendapatkan pendidikan dan pelatihan selama tiga hingga tujuh bulan. Setiap dapur didampingi ahli gizi untuk memastikan kandungan gizi makanan sesuai kebutuhan penerima manfaat,” tegasnya.
Baca juga : Lima Wajib Pajak Taat di Demak Raih Hadiah Umroh
Melalui pelatihan ini, Pemkab Demak berharap seluruh dapur SPPG dapat beroperasi sesuai standar keamanan pangan nasional dan berkontribusi dalam mewujudkan program Indonesia Emas 2045 melalui penyediaan makanan yang sehat, aman, dan bergizi bagi masyarakat. (03)