SEMARANG, Jatengnews.id – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memperketat pengawasan dapur penyedia makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Langkah ini dilakukan menyusul sejumlah kasus keracunan yang terjadi di beberapa daerah.
Baca juga: Gubernur Ahmad Luthfi Tegaskan Pengawasan Ketat Program MBG
Menurut Luthfi, seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) wajib memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebelum beroperasi.
“Harapannya kejadian-kejadian kemarin tidak terulang lagi. SLHS bukan sekadar formalitas, tapi bukti dapur benar-benar layak dan higienis,” tegasnya dalam Rapat Koordinasi MBG bersama Badan Gizi Nasional (BGN) di Semarang, Senin (6/10/2025).
Hingga kini, sebanyak 84 dapur SPPG di Jateng telah mengantongi SLHS. Luthfi juga meminta Dinas Kesehatan mempercepat verifikasi dan melatih juru masak agar memahami standar kebersihan.
“Begitu sertifikat keluar, dapur harus siap bertanggung jawab penuh atas keamanan makanan,” ujarnya.
Baca juga: Jateng Masih Butuh 2.418 Unit Dapur SPPG untuk Program MBG
Kepala BGN RI, Dadan Hindayana, mengapresiasi langkah cepat Pemprov Jateng.
“Ini contoh respons yang baik. Dapur yang sudah jalan wajib selesaikan SLHS dalam sebulan, yang baru hanya boleh beroperasi setelah lolos verifikasi,” katanya.(02)