31.5 C
Semarang
, 7 Oktober 2025
spot_img

Jawa Tengah Sabet 2 Penghargaan Tertinggi di MQK Internasional 2025 Wajo

Juara Umum MQKN ke-8 dan Pesantren Terbaik yang diraih oleh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang.

SULAWESI SELATAN, Jatengnews.id – Ajang Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional Tahun 2025 resmi ditutup pada Senin malam (6/10/2025) di Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Kafilah Provinsi Jawa Tengah kembali menorehkan prestasi gemilang dengan memboyong dua piala bergengsi sekaligus, yakni Juara Umum MQKN ke-8 dan Pesantren Terbaik yang diraih oleh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang.

Piala juara diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Suyitno, kepada Kabid Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Jateng, Amin Handoyo, serta perwakilan pesantren, KH. Dawam Efendi.

Baca juga: Wagub Taj Yasin Sebut MQK Ajang Pengenalan Literasi Kitab-Kitab Klasik Berbahasa Arab

Dalam sambutannya, Prof. Suyitno menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung penyelenggaraan MQK Internasional di Wajo, sehingga berlangsung dengan baik, tertib, dan lancar.

“Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga ruang kolaborasi antar-santri dan pesantren dari berbagai daerah bahkan mancanegara, dalam memperkuat literasi keislaman dan semangat ukhuwah Islamiyah,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Agama RI, yang turut hadir secara daring dalam acara penutupan, mengajak seluruh hadirin untuk berdoa dan menggelar istighotsah bagi para santri yang meninggal dunia dalam musibah di salah satu pondok pesantren di Jawa Timur.

Baca juga: Santri Jateng Ukir Sejarah, Raih Hattrick Juara Umum MQKN Nasional 2025

Malam penutupan MQK Internasional 2025 berlangsung meriah dengan penampilan musisi Budi Doremi, yang berhasil menghibur warga Wajo dan para peserta melalui lagu-lagu inspiratif bertema kebersamaan dan semangat santri.

Keberhasilan Jawa Tengah meraih dua penghargaan tertinggi ini menegaskan konsistensi dan kualitas pesantren di provinsi tersebut dalam mengkaji dan mengembangkan khazanah kitab kuning sebagai warisan intelektual Islam yang menjadi fondasi pendidikan pesantren di Indonesia. (01).

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN