29.2 C
Semarang
, 9 Oktober 2025
spot_img

Sinergi Pemerintah dan PNM Perkuat Ketahanan Pangan di Jawa Tengah

Pemerintah terus memperkuat ketahanan pangan nasional melalui PNM demi memberdayakan petani dan pelaku usaha kecil.

SALATIGA, Jatengnews.id – Pemerintah terus memperkuat ketahanan pangan nasional dengan menggandeng lembaga pembiayaan mikro untuk memberdayakan petani dan pelaku usaha kecil.

Adapun, langkah ini kembali ditegaskan Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan, saat meninjau aktivitas nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di kawasan lereng Gunung Merbabu, Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang, Kamis (9/10/2025).

Baca juga : Kunjungi Semarang, Wapres Gibran Minta PNM Bantu Urus Perizinan dan Sertifikasi Halal

Zulkifli menyoroti pentingnya peran petani hortikultura, peternak, dan pelaku usaha mikro di sektor pangan untuk menjaga ketersediaan bahan pokok di tengah peluncuran program makan bergizi nasional.

“Kebijakan Presiden saat ini fokus pada penguatan ketahanan pangan yang mencakup karbohidrat dan protein. Tahun depan, sebanyak 82,5 juta anak-anak membutuhkan asupan protein, dan anggarannya sudah disiapkan Rp335 triliun. Karena itu, kita harus siap dari sekarang,” ujar Zulkifli.

Ia menambahkan, pengembangan sektor peternakan, hortikultura, dan perikanan harus dilakukan secara terpadu agar distribusi dan harga pangan tetap stabil di seluruh daerah. Zulkifli juga memberikan apresiasi kepada PNM atas perannya dalam mendukung petani dan pelaku usaha pangan di tingkat desa.

“Program pemberdayaan seperti ini penting karena menyentuh langsung masyarakat di akar rumput. Dari petani sayur, peternak ayam petelur, hingga pembudidaya ikan, semua berkontribusi membangun fondasi ketahanan pangan nasional,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menjelaskan bahwa PNM kini telah membina sekitar 22,7 juta nasabah perempuan di seluruh Indonesia, dengan 16 juta di antaranya aktif mengikuti program pendampingan usaha.

“Kami memiliki lebih dari 920 ribu kelompok usaha yang tersebar di 6.165 kecamatan, 652 kabupaten/kota, dan 36 provinsi. Ini bagian dari komitmen kami dalam memperkuat ekonomi masyarakat sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional,” ungkap Arief.

Menurut Arief, fokus PNM kini tidak hanya memberikan modal, tetapi juga membantu meningkatkan kapasitas produksi agar pelaku usaha mikro mampu memenuhi kebutuhan pasar dan program pangan nasional secara berkelanjutan.

“Harapan kami, usaha kecil di daerah bisa naik kelas dari memenuhi kebutuhan rumah tangga hingga menjadi pemasok pangan untuk program makan bergizi anak-anak Indonesia,” ujarnya.

Baca juga : Kisah Supartini Nasabah PNM Perempuan Difabel yang Berhasil Memberdayakan Diri dan Komunitas

Melalui kolaborasi antara pemerintah dan PNM, kawasan seperti Kopeng diharapkan menjadi contoh nyata pemberdayaan ekonomi lokal berbasis pangan. Langkah ini sejalan dengan strategi nasional untuk mewujudkan kemandirian pangan sekaligus menggerakkan ekonomi desa. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN