27.2 C
Semarang
, 12 Oktober 2025
spot_img

KOPRI PMII Demak Gelar Aksi Damai, Ajak Perempuan dan Remaja Peduli Kesehatan Mental

KOPRI PC PMII Demak menggelar aksi damai untuk memperingati Hari Kesehatan Mental dengan fokus pada pentingnya kesehatan mental.

DEMAK, Jatengnews.id – Memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia yang jatuh pada 10 Oktober, Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) PC PMII Demak menggelar aksi damai dan kampanye kesadaran publik mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental, terutama bagi perempuan dan generasi muda.

Kegiatan yang berlangsung di Angkringan Gogon tersebut diikuti oleh puluhan kader KOPRI bersama jajaran pengurus PC PMII Demak. Mereka menggelar diskusi terbuka dan menyampaikan pesan-pesan edukatif melalui poster bertema dukungan psikologis, kesetaraan gender, serta penolakan terhadap kekerasan dan diskriminasi yang dapat memengaruhi kesehatan mental.

Baca juga : Generali Indonesia Rayakan HUT ke-17 dengan Kampanye Kesehatan di 17 Kota

Ketua KOPRI PC PMII Demak, Zahrotun Nisa’, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap meningkatnya kasus gangguan mental di kalangan remaja.

“Kami ingin mengajak masyarakat, terutama perempuan muda, untuk berani berbicara, saling mendukung, dan tidak merasa sendiri dalam menghadapi tekanan hidup,” ujarnya, Sabtu (11/10/2025) malam.

Menurut Nisa’, isu kesehatan mental semakin relevan di era modern saat ini. Merawat mental adalah bentuk mencintai diri dan menghargai kehidupan.

“Tekanan sosial, tuntutan pendidikan, hingga pengaruh media sosial sering kali berdampak besar terhadap kondisi psikis generasi muda, khususnya Gen Z,” jelasnya.

Ia menilai, perlu adanya ruang yang aman bagi anak muda untuk mengekspresikan diri tanpa rasa takut dihakimi.

Data Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) tahun 2022 menunjukkan bahwa sekitar 15,5 juta remaja Indonesia atau 34,9 persen mengalami masalah kesehatan mental. Sementara menurut World Health Organization (WHO), 1 dari 7 anak berusia 10–19 tahun memiliki gangguan mental.

“Kondisi ini menunjukkan bahwa isu kesehatan mental sudah menjadi masalah serius yang memerlukan perhatian bersama,” tegas Nisa’.

Sebagai langkah nyata, pemerintah telah meluncurkan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang mencakup layanan pemeriksaan kesehatan mental sejak Februari 2025. Program ini diselenggarakan di 10 ribu puskesmas dan 15 ribu klinik di seluruh Indonesia. Pemeriksaan dilakukan secara gratis melalui kuesioner di sekolah maupun fasilitas kesehatan, untuk mendeteksi dini potensi gangguan mental.

Nisa’ berharap kegiatan yang digelar KOPRI PMII Demak dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas agar lebih terbuka dan peduli terhadap kesehatan mental.

Baca juga : Rektor UNDIP Launching Aplikasi Skrining Kesehatan Mental

“Kami ingin menciptakan ruang yang suportif, di mana perempuan dan remaja bisa saling menguatkan. Dengan begitu, tidak ada lagi yang merasa sendiri dalam menghadapi tekanan hidup,” pungkasnya. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN