SEMARANG, Jatengnews.id – Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Jawa Tengah bertekad mengembangkan industri olahraga daerah yang berkelanjutan.
Salah satu fokusnya adalah mengubah pola pembinaan basket dari ketergantungan pada dana APBD menuju sistem yang lebih produktif dan berbasis industri.
Baca juga: Basket Jateng Targetkan Semifinal di PON XXI Aceh Sumut 2024
“Selama ini olahraga beregu di daerah hanya mengandalkan anggaran APBD. Sudah saatnya bola basket diarahkan ke arah industri, agar pembinaan bisa berjalan tepat sasaran dan berkelanjutan,” kata Ketua Perbasi Jateng Bagus Andrean John, saat audiensi dengan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi di Kantor Gubernur, Senin (13/10/2025).
Bagus menjelaskan, pihaknya menyiapkan sejumlah program strategis, termasuk peluncuran liga basket daerah yang akan mulai bergulir pada Januari 2026. Liga tersebut akan melibatkan sekolah dan klub di 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah, serta menggandeng sektor kepemudaan dan UMKM.
“Dalam setiap liga nanti, kami membawa tiga variabel yang selalu ada, yakni olahraga, kepemudaan, dan UMKM,” ujarnya.
Kepala Disporapar Jateng, Masrofi, menyambut baik inisiatif tersebut. Menurutnya, Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan bahwa olahraga perlu dikembangkan sebagai sektor ekonomi baru di daerah.
“Kami mendukung penuh langkah Perbasi Jateng agar bola basket tidak hanya berkembang sebagai olahraga prestasi, tetapi juga sebagai sarana membangun industri olahraga,” kata Masrofi.
Baca juga: Jelang PON XXI Aceh Sumut, Tim Basket Putri Jateng Perlu Pembenahan
Ia menambahkan, sinergi antara olahraga, kepemudaan, dan UMKM diharapkan mampu menciptakan kemandirian pembinaan tanpa ketergantungan pada APBD.
Prestasi basket Jawa Tengah sendiri menunjukkan tren positif. Pada PON 2024 di Sumatera Utara dan Aceh, tim basket Jateng meraih medali perunggu, sedangkan di Pra Popnas berhasil menyabet emas dan perunggu. Capaian ini menjadi modal penting menuju Popnas 2025 di Jakarta.(02)
