34 C
Semarang
, 17 Oktober 2025
spot_img

Jateng Siapkan 3.200 Hektare Tambak untuk Program Asta Cita Prabowo

3.246 hektare lahan di 11 kabupaten/kota siap digarap.

SEMARANG, Jatengnews.id – Pemerintah mulai menyiapkan program revitalisasi tambak di pesisir utara Jawa sebagai bagian dari kebijakan nasional Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Dari total 78.550 hektare tambak menganggur di tiga provinsi (Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur), Jawa Tengah mendapat alokasi revitalisasi seluas 15.250 hektare.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah Endi Faiz Effendi mengungkapkan, dari jumlah tersebut, 3.246 hektare lahan di 11 kabupaten/kota siap digarap. Kabupaten Brebes menjadi yang terluas dengan 722,8 hektare, disusul Pekalongan, Pati, dan Pemalang.

Baca juga: Sidak Jalan, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Meradang

“Intinya, kebijakan ini kami dukung sepenuhnya. Pak Gubernur juga sudah mengirim surat kepada pemerintah pusat untuk mendorong program ini,” ujar Endi, beberapa waktu lalu.

Endi menjelaskan, revitalisasi tambak merupakan bagian dari program ekonomi biru dan pangan biru, yang bertujuan memperkuat ketahanan pangan melalui pengelolaan tambak modern berbasis teknologi. Komoditas utama yang akan dikembangkan meliputi udang vaname, nila salin, kepiting, dan rumput laut.

“Fungsinya untuk meningkatkan produktivitas, terutama nila salin yang ditargetkan menjadi komoditas ekspor,” jelasnya.

Ia menambahkan, pada era 1990-an, tambak-tambak di Pantura pernah menjadi lumbung udang nasional. Namun, pengelolaan yang buruk dan serangan penyakit membuat banyak lahan terbengkalai.

Program revitalisasi kali ini akan dilakukan secara menyeluruh dari hulu hingga hilir. Pemerintah akan membangun hatchery (pembenihan), pabrik pakan, serta unit pengolahan hasil perikanan dengan standar Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB).

Meski sudah menjadi kebijakan nasional, pelaksanaan teknis di Jateng masih menunggu perincian dari pemerintah pusat. Tantangan utama terletak pada status kepemilikan lahan yang belum sepenuhnya jelas.

“Kalau di Jawa Barat mungkin aset Perhutani, tapi di Jawa Tengah masih belum jelas. Mekanisme teknis dan konsolidasi lahannya masih harus dibahas,” kata Endi.

DKP Jateng juga tengah menyiapkan sejumlah Kampung Budidaya Tematik, termasuk Kampung Budidaya Merah Putih di lima daerah dengan anggaran Rp22 miliar.

“Kami ingin Jawa Tengah menjadi penopang pangan nasional, tidak hanya pangan hijau, tapi juga pangan biru,” tegas Endi.

Baca juga: Pemprov Jateng Pertimbangkan 6 Hari Sekolah

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menekankan pentingnya percepatan proyek desalinasi air laut untuk mendukung investasi tambak di pesisir.

“Kami menunggu desalinasi agar tambak bisa beroperasi dan investasi segera masuk. Jawa Tengah harus punya daya saing dan tidak boleh kalah dengan provinsi lain,” ujarnya.

Jawa Tengah memiliki garis pantai sepanjang 97 kilometer yang mencakup 17 kabupaten/kota, dengan 72 hektare lahan tambak yang siap dikembangkan untuk investasi.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN