SEMARANG, Jatengnews.id – Sekda Jateng Sumarno, menegaskan agar Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) benar-benar menjadi wadah ekonomi rakyat, bukan alat kepentingan pengurus.
Pernyataan itu disampaikan Sumarno saat membuka Rapat Konsolidasi KDKMP di Hotel Grand Candi Semarang, Senin (20/10/2025) malam. Sumarno mewakili Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dalam acara tersebut.
“Koperasi adalah dari anggota untuk anggota, bukan dari anggota untuk pengurus. Kita tidak ingin mengulang sejarah yang kurang baik seperti masa KUD dulu,” tegas Sumarno.
Baca juga: Sekda Jateng Resmikan Lantai 4, 5 RSJD Surakarta, Minta Kedepankan Layanan Kesehatan Jiwa
Sumarno mengingatkan, meski KDKMP telah terbentuk 100 persen di seluruh Jawa Tengah dengan 8.523 koperasi, masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan, terutama terkait penguatan kapasitas pengurus dan sarana prasarana.
“Tujuan koperasi bagus, tapi kalau pengurusnya tidak berintegritas, yang diuntungkan bukan rakyat. Karena itu, integritas harus jadi pondasi utama,” ujarnya.
Sumarno menceritakan pengalamannya semasa kecil di Boyolali, ketika Koperasi Unit Desa (KUD) yang semestinya membantu petani dan peternak justru dikuasai segelintir pengurus.
“Kita belajar dari masa lalu. Dulu KUD malah mengutamakan kepentingan pengurus. KDKMP jangan sampai seperti itu,” katanya.
Menurutnya, keberhasilan koperasi ditentukan oleh komitmen dan tanggung jawab moral pengurus untuk mengembalikan koperasi ke jati dirinya sebagai pilar ekonomi rakyat.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah, Eddy Sulistiyo Bramiyanto, melaporkan bahwa total anggota aktif KDKMP saat ini mencapai 136.112 orang, dengan modal bersama Rp25,2 miliar.
“Dengan terbentuknya lebih dari 8.523 koperasi, berarti ada lebih dari 17 ribu pengurus yang harus mendapat pelatihan dan penguatan kapasitas,” ujar Eddy.
Baca juga: Sekda Jateng Usul Kota Lama dan Lawang Sewu Disambung Jalur Wisata Heritage
Pihaknya menambahkan, kegiatan capacity building tingkat provinsi ini berlangsung hingga 22 Oktober 2025, diikuti perwakilan dari seluruh kabupaten/kota, dan akan dilanjutkan di tingkat daerah.
KDKMP yang tersebar di 35 kabupaten/kota tersebut kini mengembangkan berbagai usaha, mulai dari pertanian, peternakan, penjualan elpiji, sembako, apotek, klinik, logistik, cold storage, hingga simpan pinjam.
“Koperasi Merah Putih ini harus jadi simbol kebangkitan ekonomi rakyat di desa. Mandiri, transparan, dan berpihak pada kesejahteraan anggota,” tutup Sumarno.(02)







