SEMARANG, Jatengnews.id – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menginstruksikan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mempercepat realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.
Instruksi itu disampaikan usai rapat Evaluasi Pengendalian Operasional Kegiatan (POK) Triwulan III di Kantor Gubernur, Selasa (21/10/2025).
Baca juga: Gubernur Jateng Sambut Baik Investor Masuk Wonogiri
“Serapan anggaran perlu kita tingkatkan. Deviasi yang tinggi harus kita genjot sehingga harapannya Desember 2025 semua terealisasi dengan baik,” ujar Luthfi.
Menurutnya, evaluasi dilakukan agar anggaran dapat terserap 100 persen dan tidak menjadi hambatan dalam perencanaan kegiatan tahun 2026.
Ia menekankan, serapan yang perlu dipacu terutama pada kegiatan fisik yang mengalami perubahan akibat Instruksi Presiden (Inpres). Karena itu, kolaborasi antardinas mutlak diperlukan.
“Kita harus bekerja kolaboratif agar tepat sasaran dan tidak ada kegiatan yang tersumbat. Saat ini serapan baru 65,57 persen,” tegasnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno menambahkan, hingga 30 September 2025 realisasi pendapatan daerah mencapai 65,57 persen atau Rp16,13 triliun dari target Rp24,5 triliun.
Sementara realisasi belanja daerah baru 58,9 persen atau Rp14,81 triliun dari target Rp25,15 triliun.
“Realisasi kita tidak jauh dengan rata-rata nasional. Antara pendapatan dan belanja sudah mendekati seimbang. Sisa uang kas sekitar Rp600 miliar,” ujarnya.
Sumarno menjelaskan, realisasi 2025 menurun dibanding tahun lalu karena adanya realokasi anggaran pasca-Inpres Efisiensi dan penyesuaian visi-misi Gubernur terpilih.
Baca juga : Gubernur Jateng: Infrastruktur Jadi Fokus Utama Perubahan APBD 2025
Pendapatan dari pajak daerah, khususnya Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), menjadi catatan karena baru mencapai 49,79 persen.
“Untuk mengejar ketidaktercapaian BBNKB, kita sudah dorong kolaborasi dengan Polda Jateng melalui operasi kepatuhan kendaraan bermotor,” kata Sumarno.
Terkait program prioritas nasional, Pemprov Jateng mencatat kemajuan signifikan. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah memiliki 1.308 SPPG aktif, pembangunan 3 juta rumah sudah terealisasi 57,89 persen, dan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis di 881 Puskesmas telah tuntas 100 persen.(02)







