29 C
Semarang
, 17 Desember 2025
spot_img

Kepala BNPT Ajak Mahasiswa UIN Walisongo Tangkal Radikalisme di Dunia Siber

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol (Purn) Eddy Hartono, S.I.M., M.H., mengingatkan pentingnya peran generasi muda, khususnya mahasiswa, dalam menjaga Indonesia

SEMARANG, Jatengnews.id – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol (Purn) Eddy Hartono, S.I.M., M.H., mengingatkan pentingnya peran generasi muda, khususnya mahasiswa, dalam menjaga Indonesia dari ancaman radikalisme dan terorisme, terutama di ruang digital.

“Ancaman terorisme di dunia siber itu nyata. Karena itu, saya mengajak mahasiswa UIN Walisongo untuk bersama-sama menjaga Indonesia dari ancaman tersebut,” ujar Eddy Hartono dalam kegiatan Penguatan Kampus Kebangsaan ‘Jaga Kampus Kita’ di Gedung Rektorat UIN Walisongo Semarang, Kamis (23/10/2025).

Baca juga : Ratusan Mahasiswa UIN Walisongo Diterjunkan Tangani Stunting Kendal

Eddy menegaskan, Indonesia memiliki landasan hukum yang kuat dalam penanggulangan terorisme. Ia mengutip Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2008 yang menjelaskan bahwa terorisme merupakan tindakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan rasa takut luas, menimbulkan korban massal, atau merusak fasilitas publik dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan.

“Berbeda dengan negara lain, Indonesia sudah memiliki definisi dan regulasi yang jelas mengenai terorisme,” jelasnya.

Menurutnya, mahasiswa sebagai bagian dari civitas akademika memiliki tanggung jawab besar melalui pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi—pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Eddy mencontohkan program Desa Siaga yang telah berjalan di sejumlah UIN, seperti di Cirebon, dan berharap dapat diterapkan pula di UIN Walisongo.

Sementara itu, Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag., dalam sambutannya mengajak mahasiswa untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga kampus dari paham radikal. “Siap jaga UIN dari radikalisme?” serunya disambut antusias mahasiswa.

Prof. Nizar menambahkan, radikalisme lahir dari cara pandang yang keliru terhadap pengetahuan dan perbedaan. “Kalau cara pandangnya moderat, maka sikap dan perilakunya juga moderat. Tapi jika ekstrem, maka kemanusiaan akan dikesampingkan,” jelasnya.

Dalam sesi yang sama, Firman Arifianto, S.Pd., M.H., selaku Mitra Deradikalisasi BNPT, membagikan kisah pribadinya saat pernah terlibat dalam jaringan radikal. “Tahun 2012 saya sempat bergabung dengan jaringan JI. Dulu saya tergerak karena narasi konflik di Palestina dan negara lain. Sekarang saya sadar, itu jalan yang salah,” ungkapnya.

Ia berharap mahasiswa tidak mengikuti jejaknya. “Cukup saya saja yang pernah terjerumus. Jangan sampai ada mahasiswa UIN Walisongo yang terpapar radikalisme,” pesannya.

Baca juga : Telkomsel Ajak Mahasiswa UIN Walisongo Jaga Bumi

Kegiatan tersebut juga dihadiri Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Sudaryanto, S.E., M.Han., Direktur Pencegahan BNPT Prof. Dr. Irfan Idris, M.A., serta Ketua FKPT Jawa Tengah Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd. Hadir pula jajaran pimpinan UIN Walisongo, dosen, dan sekitar 600 mahasiswa peserta. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN