SEMARANG, Jatengnews.id – Pengprov Wushu Indonesia (WI) Jawa Tengah menegaskan komitmennya menjaga tradisi juara sekaligus memperkuat regenerasi atlet.
Hal itu disampaikan Ketua Harian WI Jateng, Sudarsono, dalam acara pelepasan kontingen wushu Jateng menuju PON Bela Diri 2025 di Wisma Wushu, Semarang, Rabu (22/10/2025).
Baca juga: Ratusan Atlet Kempo dari 28 Provinsi Adu Skill di PON Bela Diri 2025
“PON Bela Diri tetap punya gengsi tinggi. Karena itu, semua atlet harus tampil total dan berjuang tanpa setengah hati,” ujar Sudarsono.
Menurutnya, dari 37 atlet yang diberangkatkan, sekitar 70 persen merupakan atlet muda dan sisanya atlet berpengalaman. Komposisi ini disebut seimbang antara prestasi dan regenerasi.
“Kami ingin menjaga tradisi emas, tapi juga memastikan regenerasi berjalan. Jangan sampai ada jarak antara atlet muda dan senior,” jelasnya.
Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang WI Jateng untuk menjaga dominasi di tingkat nasional. Sebagian besar atlet yang turun di PON Bela Diri juga merupakan bagian dari Pelatda Jateng menuju kualifikasi PON 2027.
Manajer tim, M. Zaenuri, menyebut PON Bela Diri menjadi tolok ukur kesiapan atlet menghadapi kompetisi lebih besar.
“Ajang ini penting untuk melihat progres dan potensi mereka ke depan,” ungkapnya.
Meski diperkuat banyak wajah baru, kontingen Jateng tetap optimistis mempertahankan tradisi medali emas.
Baca juga: Tim Silat Jateng Sapu Bersih Enam Emas PON Bela Diri 2025
“Regenerasi adalah kekuatan baru kami. Yang muda harus berani tampil dan buktikan kualitasnya,” tegas Sudarsono.
Kontingen Jateng berkekuatan 37 atlet, terdiri atas 11 atlet sanda dan 26 atlet taolu, didampingi pelatih Herman Syah Monginsidi dan Muhammad Slamet.
Beberapa atlet andalan seperti Alexandra Calista Setiawan, Bayu Peni Hendrasswari, Gita Ariesta, dan Yusuf Widiyanto siap menjaga nama besar Jateng di arena PON Bela Diri 2025 di Kudus.(02)







