KARANGANYAR, Jatengnews.id – Pemkab Karanganyar memastikan seluruh biaya perawatan para santri korban ambruknya bangunan joglo Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Fathul Ilmi, Dusun Randusari, Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, akan ditanggung oleh pemerintah daerah melalui mekanisme bantuan sosial.
Empat santri hingga kini masih menjalani perawatan intensif di RS dr. Oen Solo. Dua di antaranya dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) karena luka berat, salah satunya harus menjalani operasi akibat cedera di kepala. Dua santri lainnya berada di ruang pemulihan dengan kondisi membaik.
Baca juga: Pemkab Karanganyar Kembangkan Colomadu Pusat Bisnis
Bupati Karanganyar Rober Christanto bersama Wakil Bupati Adhe Eliana, Kapolres, dan Kajari Karanganyar, menjenguk para korban pada Senin (20/10/2025). Rober memastikan pemerintah akan hadir sepenuhnya membantu para korban.
“Kami pastikan seluruh biaya perawatan ditanggung pemerintah daerah, termasuk korban yang harus menjalani operasi. Yang terpenting, kondisi anak-anak terus membaik,” ujar Rober.
Camat Gondangrejo, Sriono Budi Santoso, menuturkan total terdapat 16 korban dalam peristiwa tersebut. Dari jumlah itu, tujuh santri sempat dirawat inap, sementara lainnya diperbolehkan pulang setelah mendapat penanganan medis.
“Satu santri mengalami luka di kepala dan sudah dioperasi, satu lagi cedera kaki. Alhamdulillah, semuanya kini dalam proses pemulihan,” jelasnya.
Selain bantuan dari Pemkab, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Karanganyar juga menyalurkan santunan kepada para korban. Santri yang masih dirawat masing-masing menerima Rp2,5 juta, sedangkan yang sudah pulang mendapat Rp1 juta. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Rober Christanto.
Peristiwa tragis itu terjadi Sabtu (18/10/2025) sekitar pukul 18.40 WIB, ketika para santri berteduh di bawah joglo usai mengaji karena hujan deras disertai angin kencang.
Baca juga: Pemkab Karanganyar Percepat Pendirian Migran Center
“Kejadiannya pas mau azan Isya. Karena hujan, anak-anak belum pulang. Tiba-tiba angin besar datang dan joglo itu ambruk,” tutur salah satu saksi mata.
Beruntung, sebagian struktur atap joglo tidak langsung menimpa tanah karena tersangga oleh bangunan lain, sehingga menyisakan celah yang menyelamatkan para santri dari maut.
Meski menyisakan duka, warga bersyukur tidak ada korban jiwa. Pemerintah daerah bersama Baznas, relawan, dan masyarakat setempat terus memberikan pendampingan bagi para korban dan keluarganya. (Adv-02)
