Beranda Daerah Banjir Semarang, Mahasiswa Unissula Berjuang di Tengah Genangan dan Lapar

Banjir Semarang, Mahasiswa Unissula Berjuang di Tengah Genangan dan Lapar

Di tengah genangan setinggi betis hingga lutut, sejumlah mahasiswa harus berjalan kaki sejauh satu kilometer hanya untuk mencari makanan.

Arini Putri Nurjanah (22), Iza Siti Khoirunisa (20), dan Dina Amalia (18) mahasiswa Unissula yang terdampak banjir di Kelurahan Tambakrejo, Gayamsari, Kota Semarang, Selasa (28/10/2025). (Foto: Kamal)

SEMARANG, Jatengnews.id – Banjir yang melanda kawasan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, bukan hanya menenggelamkan jalan dan rumah warga, tetapi juga kos-kosan mahasiswa.

Di tengah genangan setinggi betis hingga lutut, sejumlah mahasiswa harus berjalan kaki sejauh satu kilometer hanya untuk mencari makanan.

Pada Selasa (28/10/2025) siang, tiga mahasiswi terlihat berjalan menembus banjir di Jalan Kaligawe Raya. Mereka adalah Arini Putri Nurjanah (22), Iza Siti Khoirunisa (20), dan Dina Amalia (18), yang tinggal di salah satu kos di Tambakrejo.

Baca juga: Banjir Semarang, Kos-Kosan Mahasiswa Unissula Teredam Air

“Kita keluar mau lihat banjir, penasaran juga karena katanya lebih parah dari kemarin,” ujar Arini sambil tertawa kecil, menenteng sandal basah.

Ketiganya mengaku, air mulai masuk ke dalam kamar kos sejak pagi. Menurut Dina, ketinggian air di dalam kamar mencapai sekitar lima hingga sepuluh sentimeter.

“Airnya masuk sampai kamar, semata kaki,” katanya.

Bagi Dina, mahasiswi baru asal Demak, ini adalah pengalaman pertama menghadapi banjir.

“Aku baru pertama kali ini kebanjiran,” ujarnya polos.

Namun bagi Arini, mahasiswi asal Tasikmalaya, kondisi seperti ini sudah menjadi rutinitas tahunan.

“Tiap tahun pasti banjir. Tahun kemarin malah lebih tinggi, sampai perut kalau di jalan ini,” ungkapnya.

Karena posisi kamar Arini sedikit lebih tinggi, dua temannya terpaksa mengungsi di kamarnya.

“Kalau mau makan, ya harus jalan sekitar satu jam dari kos, kira-kira satu kilometer,” tambah Arini.

Selain sulit mencari makanan, mereka juga kesulitan jika ingin pulang ke rumah. Iza, yang berasal dari Pemalang, mengaku akses jalan menuju terminal dan stasiun juga terendam banjir.

Baca juga: Agustina Maksimalkan Pompa Atasi Banjir Semarang

 “Mau pulang juga susah, banjir di mana-mana,” ujarnya.

Kampus mereka, Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), bahkan terpaksa mengalihkan kegiatan belajar ke sistem daring.

“Sejak Rabu atau Kamis kemarin sudah diumumkan kuliah daring,” kata Dina.

Meski dalam kondisi sulit, ketiganya tetap berusaha menjaga semangat dan berharap banjir segera surut.

“Yang penting tetap semangat. Semoga cepat surut biar kuliah bisa normal lagi,” harap Arini.

Exit mobile version