Beranda Daerah Masjid Agung Demak Menuju Warisan Dunia, Didorong Masuk Daftar UNESCO

Masjid Agung Demak Menuju Warisan Dunia, Didorong Masuk Daftar UNESCO

Masjid Agung Demak sedang dalam proses peningkatan status menjadi Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Temukan sejarahnya.

Masjid Agung Demak. (Foto : Sam)
Masjid Agung Demak. (Foto : Sam)

DEMAK, Jatengnews.id – Masjid Agung Demak (MAD), yang dikenal sebagai salah satu peninggalan bersejarah para Wali Songo, kini tengah dalam proses peningkatan status menjadi Warisan Budaya Dunia di bawah naungan UNESCO.

Langkah ini difasilitasi oleh Kementerian Kebudayaan dan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) RI, bekerja sama dengan berbagai instansi terkait.

Baca juga : Lautan Jamaah Padati Masjid Agung Demak di Hari Raya Idul Adha 2025

Takmir Masjid Agung Demak, Nur Fauzi, menjelaskan bahwa peningkatan status ini merupakan kelanjutan dari penetapan masjid sebagai cagar budaya pada tahun 2019.

“Masjid Agung Demak ini sudah diakui sebagai cagar budaya sejak tahun 2019. Kini saatnya kita tingkatkan statusnya menjadi warisan budaya dunia di bawah UNESCO,” ujar Nur Fauzi, Kamis (30/10/2025).

Menurutnya, proses menuju pengakuan UNESCO saat ini sudah memasuki tahap kajian akademik yang dilakukan oleh Kementerian Kebudayaan.

“Prosesnya baru sampai kajian akademik dan penyusunan naskah akademik. Butuh waktu, tapi kami berharap kurang dari lima tahun status itu bisa terwujud,” tambahnya.

Jika berhasil ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia, Nur Fauzi meyakini dampaknya akan besar bagi masyarakat. “Eksistensi Masjid Agung Demak akan semakin luar biasa, karena tanggung jawab pelestariannya bukan hanya masyarakat Demak, tapi juga masyarakat dunia,” ujarnya.

Ia juga menegaskan, keaslian masjid akan lebih terjaga karena setiap renovasi wajib mengikuti aturan pelestarian yang ditetapkan BPK.
Selain peningkatan status, saat ini Masjid Agung Demak juga tengah menjalani program revitalisasi besar-besaran. Program ini mencakup revitalisasi situs dan kawasan masjid, yang dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Kementerian Kebudayaan, BPK, dan Kementerian Agama.

“Bulan ini tim sudah melakukan pendataan di lapangan. Setelah itu hasilnya akan diserahkan ke tim perencana Kementerian PU untuk dilanjutkan ke tahap lelang. Kami berharap awal 2026 pembangunan sudah bisa dimulai,” jelasnya.

Revitalisasi tersebut meliputi pemugaran masjid utama, serambi, menara, dan area makam para tokoh Islam, termasuk Maulana Maghribi. Tak hanya itu, kawasan sekitar juga akan dikembangkan dengan membangun museum, perpustakaan, kantor takmir, asrama, serta klinik bekerja sama dengan Rumah Sakit Islam NU Demak.

Nur Fauzi mengungkapkan bahwa revitalisasi ini didasari oleh kekhawatiran terhadap kondisi fisik masjid yang sudah hampir empat dekade tidak tersentuh perbaikan besar sejak renovasi terakhir pada 1984–1987.

“Kami khawatir kalau dibiarkan, masjid bersejarah ini bisa rusak parah. Karena itu, revitalisasi besar-besaran dilakukan untuk menjaga keaslian bentuknya,” tegasnya.

“Contohnya cat akan dikembalikan ke bentuk asli agar keaslian kayu jati terlihat. Tim BPK juga menemukan indikasi kemiringan pada menara dan salah satu saka guru sekitar 0,5 derajat, jadi perlu penanganan segera,” imbuhnya.

Baca juga : Masjid Agung Demak Siapkan Berbagai Kegiatan untuk Menyambut Ramadan 1446 H

Takmir Masjid Agung Demak berharap, dengan rencana peningkatan status dan revitalisasi besar ini–Masjid Agung Demak bisa menjadi simbol kejayaan Islam di masa lalu, sekaligus juga warisan dunia yang dijaga oleh umat manusia lintas bangsa dan generasi. (03)

Exit mobile version