
DEMAK, Jatengnews.id – Yayasan Mentari Sehat Indonesia (MSI) Kabupaten Demak menggelar pelatihan pemberdayaan pembuatan telur asin bagi mantan pasien tuberkulosis (TBC) di Rumah Makan Sako Demak. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong kemandirian ekonomi para peserta pasca pemulihan.
Pembuat telur asin sekaligus narasumber pelatihan, Zaidi Abdul Syukur, mengaku senang dapat berbagi pengalaman yang telah ia tekuni selama delapan tahun.
Baca juga : Transformasi Pertanian Desa Sugihan, Tim II KKN UNDIP Kenalkan Pupuk Organik Cair dari Cangkang Telur
“Harapan kami, pelatihan ini bisa bermanfaat. Semoga ibu-ibu bisa mandiri dan menambah penghasilan keluarga,” ujarnya, Kamis (30/10/2025).
Zaidi menambahkan, usaha telur asin memiliki prospek menjanjikan karena permintaan pasar yang tinggi, terutama dari katering dan warung makan. Namun, ia mengakui ada tantangan dalam mendapatkan bahan baku.
“Kendalanya sekarang cuma di telur bebek. Harganya lumayan mahal dan agak sulit dicari,” katanya.
Menurutnya, pelatihan ini penting karena tidak semua orang bisa menghasilkan telur asin dengan rasa yang khas. “Telur asin itu kelihatannya mudah, tapi rasa yang enak dan gurih butuh proses dan ketelatenan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua MSI Demak, Pupung Ulin Nuha, mengatakan kegiatan ini merupakan pelatihan kedua setelah sebelumnya pihaknya mengadakan pelatihan pembuatan keripik.
“Pesertanya berbeda dari pelatihan sebelumnya. Kali ini ada sekitar 50 orang dari mantan pasien dan juga keluarga mereka,” ungkap Pupung.
Salah satu peserta, Siti, mengaku senang bisa mengikuti pelatihan ini. “Saya jadi tahu cara membuat telur asin yang enak. Ternyata bisa juga diolah jadi makanan lain seperti botok telur asin khas Demak,” ujarnya dengan antusias.
Baca juga : KKN UIN Walisongo Lakukan Kunjungan dan Bantu Proses UMKM Telur Asin di Kelurahan Pojoksari
Melalui kegiatan ini, MSI Demak berharap mantan pasien TBC dapat bangkit dan memiliki keterampilan wirausaha baru yang membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga. (03)