28 C
Semarang
, 22 Desember 2025
spot_img

Petugas Pusdataru Siaga 24 Jam di Kaligawe, Lawan Nyamuk, Gelap, dan Banjir

Sejak hari pertama banjir, mereka menjadi garda depan penanganan genangan yang melumpuhkan jalur Semarang–Demak itu.

SEMARANG, Jatengnews.id – Di tengah suara mesin pompa yang meraung tanpa henti dan cahaya lampu seadanya, para petugas Dinas Pusdataru Provinsi Jawa Tengah berjaga tanpa lelah di tanggul Terboyo, Kaligawe, Kota Semarang.

Sejak hari pertama banjir, mereka menjadi garda depan penanganan genangan yang melumpuhkan jalur Semarang–Demak itu.

Baca juga: Semarang Banjir Rendam Pantura Kaligawe

Setiap beberapa menit, para petugas memeriksa selang, kabel, dan aliran air. Meski logistik terbatas dan tubuh lelah, mereka tetap siaga dari pagi, siang, malam, hingga pagi lagi. Semua demi satu perintah tegas dari Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi: “Banjir Kaligawe harus asat.”

“Kami mengoperasikan mesin dan memastikan semuanya berjalan baik agar air bisa tersedot,” ujar Didi Mulyadi, salah satu petugas pompa air, Jumat (31/10/2025).

Menurut Didi, pekerjaan itu berlangsung 24 jam penuh, melibatkan 6 hingga 10 orang di lapangan. Selain memastikan pompa bekerja optimal, mereka juga harus bergulat dengan kemacetan panjang setiap kali menuju lokasi.

“Kami bergantian dengan waktu tugas 24 jam. Kalau berangkat ke lokasi, ya pasti kena macet dulu,” imbuhnya.

Rekan kerjanya, Abi Gustomi, menuturkan bahwa malam hari menjadi waktu paling berat. Selain minim penerangan, nyamuk menyerang tanpa ampun.

“Kalau malam, penerangan terbatas dan nyamuknya banyak sekali,” keluhnya.

Lebih dari itu, mereka juga menghadapi keterbatasan logistik. Untuk kebutuhan makan, mereka mengandalkan bantuan dapur umum milik Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.

“Kendalanya ya logistik, sangat terbatas. Kami dapat kiriman dari Dinsos,” katanya.

Kepala Dinas Pusdataru Provinsi Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro, menjelaskan bahwa hingga saat ini terdapat sembilan mesin pompa milik Pemprov Jateng yang beroperasi di sejumlah titik terdampak banjir.

Baca juga: Gubernur Jateng Koordinasi dengan BNPB untuk Rekayasa Cuaca Atasi Banjir Semarang

“Kami terus berkoordinasi dengan petugas di lapangan dan berbagai pihak agar penanganan banjir bisa berjalan sinergis,” ujarnya.

Henggar menambahkan, posisi pompa akan terus disesuaikan dengan skala prioritas. Beberapa pompa di Sringin bahkan akan digeser ke kolam retensi agar aliran air bisa langsung menuju laut. Pusdataru juga bekerja sama dengan BNPB dan BPBD Jateng dalam penambahan unit pompa.

“Kami berupaya agar air segera surut dan aktivitas masyarakat bisa kembali normal,” tandasnya.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN