SEMARANG, Jatengnews.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah menggelar kegiatan Rupiah Tresno Budoyo di Gedung Rajawali Semarang, Sabtu (01/11/2025).
Adapun, program ini memadukan edukasi publik tentang pengelolaan uang rupiah dan sistem pembayaran digital dengan pendekatan budaya.
Baca juga : Wagub Resmikan Pameran UMKM Santri di Kudus: Santri Harus Mandiri Secara Ekonomi
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Nita Rachmenia, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya BI memperkuat literasi keuangan masyarakat melalui jalur budaya.
“Kalau sebelumnya kami punya Rupiah Borobudur Playon di bidang olahraga, kali ini kami hadirkan versi budayanya,” ujar Nita.
Ia menambahkan, Rupiah Tresno Budoyo mengusung semangat kemandirian dan kedaulatan yang terinspirasi dari peringatan 200 tahun Perang Jawa atau Perang Diponegoro.
“Nilai perjuangan Pangeran Diponegoro kami relevansikan dengan konteks saat ini, yakni kemandirian dan kedaulatan ekonomi, termasuk percepatan digitalisasi pembayaran,” jelasnya.
Kegiatan tersebut diikuti sekitar 200 pelaku UMKM perempuan dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Mereka mendapat pelatihan literasi keuangan, strategi pemasaran digital, serta fotografi produk.
“UMKM yang dikelola perempuan adalah tulang punggung ekonomi nasional. Lebih dari 60 persen pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan, dan sekitar 20 persennya berasal dari Jateng dan DIY,” ungkap Nita.
Baca juga : Kolaborasi UMKM dan Ekonomi Kreatif Bank Mandiri Gelar Livin’ Fest 2025
Melalui kegiatan ini, BI Jateng mendorong semangat inovasi, kemandirian, serta pemanfaatan teknologi digital dalam memperkuat ketahanan ekonomi daerah. (03)
