24 C
Semarang
, 13 November 2025
spot_img

Wujudkan Pariwisata Mendunia, Pemkab Demak Gelar Dialog Internasional Diaspora 2025

Temukan potensi pariwisata Demak melalui dialog internasional untuk memperluas daya tarik wisata sejarah dan budaya.

DEMAK, Jatengnews.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak melalui Dinas Pariwisata menggelar Dialog Internasional Curah Pikir Diaspora Demak 2025 di Hotel Gets Premiere Semarang, Kamis (6/11/2025).

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah pakar dari dalam dan luar negeri untuk merumuskan strategi pengembangan pariwisata Demak agar tidak hanya bertumpu pada wisata religi, tetapi juga mampu menarik minat wisatawan mancanegara.

Baca juga : Pemkab Demak Dukung UMKM Lewat Pelatihan Kue Bolen Pisang

Pemkab Demak terus berupaya memperluas daya tarik sektor pariwisata dengan mengoptimalkan potensi wisata sejarah, budaya, dan diaspora. Hal ini menjadi bagian dari visi besar menjadikan Demak sebagai destinasi wisata berkelas dunia yang memiliki nilai historis dan spiritual kuat.

Konsultan Pariwisata, Radityo Wahyu Hermawan, menjelaskan bahwa kunjungan wisata ke Demak masih didominasi wisatawan domestik. Ia mencatat, pada tahun 2019 Demak menerima sekitar 4 juta kunjungan wisata, di mana 90 persen di antaranya merupakan wisatawan nusantara.

“Ini menjadi pekerjaan rumah bersama untuk menarik wisatawan mancanegara. Wisman yang datang ke Candi Borobudur jumlahnya besar, bahkan ada yang mencari kuliner hingga ke Salatiga. Pertanyaannya, mengapa mereka tidak sampai ke Demak? Inilah yang harus kita jawab bersama,” ujarnya.

Dialog internasional ini juga menghadirkan dua narasumber dari luar negeri, yakni Prof. Rendi Van Zicchem dari Universite of Suriname dan Prof. Dr. Gautam Khumar dari Jawaharlal Nehru University, India.

Melalui sambungan teleconference, Prof. Rendi mengungkapkan bahwa Demak memiliki peran penting dalam sejarah migrasi leluhur masyarakat Suriname pada masa kolonial. Sekitar 15 persen warga Suriname, katanya, memiliki garis keturunan dari Indonesia, termasuk dari wilayah Demak.

“Sejarah ini bukan hanya penting untuk diluruskan, tetapi juga bisa menjadi kekuatan identitas budaya dan potensi wisata sejarah yang luar biasa,” tutur Prof. Rendi.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Demak, Endah Cahya Rini, menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam riset sejarah keislaman dan budaya lokal sebagai dasar pengembangan destinasi wisata.

“Riset ini akan menjadi modal kami dalam menarik wisatawan ke Demak. Hasil diskusi hari ini juga akan kami jadikan pijakan dalam menyusun rencana pengembangan pariwisata tiga tahun ke depan,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Demak Eisti’anah menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan dialog tersebut. Menurutnya, kegiatan ini penting untuk memperkuat identitas Demak sebagai kota bersejarah yang berpengaruh dalam peradaban Islam di Nusantara.

“Ini gebrakan luar biasa. Narasumbernya tidak hanya dari dalam negeri, tapi juga dari Suriname dan India. Ini memberi motivasi bagi kami untuk terus mengembangkan wisata religi dan sejarah di Demak,” ungkapnya.

Eisti’anah menegaskan, keterbatasan anggaran tidak boleh menjadi penghalang dalam upaya membangun sektor pariwisata.

Baca juga : Pemkab Demak Bantu Nelayan dengan Mesin Perahu dan Asuransi

“Keterbatasan anggaran bukan alasan untuk pesimis, justru menjadi cambuk semangat agar kami terus berinovasi dan mewujudkan Demak sebagai destinasi wisata unggulan,” tegasnya. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN