27 C
Semarang
, 14 November 2025
spot_img

Gubernur Jateng: Kolaborasi Lintas Sektor Percepat Penanggulangan Kemiskinan

Pemprov Jateng tidak dapat bekerja sendiri dalam menekan angka kemiskinan maupun menjaga ketahanan pangan.

BANYUMAS, Jatengnews.id  – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat penanggulangan kemiskinan di daerah.

Hal itu disampaikan saat paparan dalam Apel Komandan Satuan Komando Kewilayahan (Dansatkowil) Terpusat 2025 di Banyumas, Kamis (13/11/2025), yang juga dihadiri KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak.

Baca juga: Gubernur Jateng Resmikan Desalinasi Desa Banjarsari Demak, Kebutuhan Air Bersih Terpenuhi

Menurut Luthfi, Pemprov Jateng tidak dapat bekerja sendiri dalam menekan angka kemiskinan maupun menjaga ketahanan pangan. Karena itu, pemerintah menggandeng Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan perangkat daerah untuk memperkuat pendampingan warga miskin.

“Pemerintah provinsi tidak bisa berdiri sendiri. Kita harus menerapkan collaborative governance dengan seluruh stakeholder. Babinsa adalah mitra strategis kami di lapangan,” ujarnya.

Luthfi mencontohkan kolaborasi di Kabupaten Pati yang menjadi rujukan percepatan penanganan kemiskinan ekstrem. Pemkab Pati memberikan operasional Rp300 ribu per bulan bagi Babinsa dan Bhabinkamtibmas, ditambah Rp200 ribu dari Pemprov Jateng sehingga total yang diterima Rp500 ribu per bulan.

Sementara Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) mendapat tambahan Rp250 ribu untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian warga miskin.

Tahun ini, Pemprov Jateng mengalokasikan perbaikan 995 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) khusus Pati, dari 17 ribu unit se-Jawa Tengah. Program tersebut terintegrasi dengan intervensi kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial, dan peningkatan pendapatan.

“Tiga pilar—Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan kepala desa—memantau langsung masyarakat miskin. Intervensinya bukan hanya bantuan sosial. Rumah kita perbaiki, sanitasi disiapkan, pekerjaan dibantu, dan pendidikan anak-anaknya kita jamin,” kata Luthfi.

Baca juga: Gubernur Kunjungi Kementerian PKP, 500 Rumah Warga Miskin Jateng akan Direnovasi

Model percepatan ini dinilai efektif. Berdasarkan data BPS, persentase penduduk miskin di Jateng turun dari 9,58 persen (September 2024) menjadi 9,48 persen (Maret 2025).

Luthfi menambahkan, stabilitas keamanan yang dijaga Kodam IV/Diponegoro dan Babinsa turut menciptakan iklim investasi yang kondusif. “Membangun Jawa Tengah tidak bisa mengandalkan superman. Kita harus jadi super team. Dan TNI AD, melalui Babinsa, adalah bagian penting dari tim besar ini,” ujarnya.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN