25.9 C
Semarang
, 15 November 2025
spot_img

Sumanto Puji Semangat Dalang Karanganyar Gelar Wayang Kulit 30 Jam Tanpa Henti

Ketua DPRD Sumanto puji Paguyuban Dalang Karanganyar dalam pagelaran Wayang Kulit 30 jam nonstop untuk lestarikan budaya.

KARANGANYAR, Jatengnews.id – Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto memberikan apresiasi tegas kepada Paguyuban Dalang Karanganyar yang sukses menggelar pagelaran Wayang Kulit 30 jam nonstop bersama 23 dalang lintas generasi.

Pentas maraton itu digelar untuk memperingati Hari Wayang Nasional dan Dunia pada 7 November lalu. Bagi Sumanto, aksi kolektif para dalang ini menunjukkan bahwa gotong royong masih menjadi kekuatan utama pelestarian budaya.

Baca juga : Sumanto Pacu Regenerasi Dalang Muda Lestarikan Budaya Wayang Kulit

“Dalang senior, menengah, hingga junior turun semua tanpa hitungan tarif atau grade. Mereka bersatu untuk wayang. Ini contoh yang sangat baik,” kata Sumanto.

Ia menilai model kolaboratif seperti ini membuka ruang tampil bagi dalang muda, sekaligus memperkuat peran dalang senior sebagai pembina. Menurutnya, pola ini adalah bukti nyata bahwa pelestarian budaya tak bisa dilepaskan dari kerja bersama.

“Tanpa mereka, tak ada yang mau melestarikan wayang. Pemerintah dan masyarakat harus memberi perhatian,” tegasnya.

Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto dan Paguyuban Dalang Karanganyar. (Foto : Dok DPRD Jateng)
Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto dan Paguyuban Dalang Karanganyar yang bergotong royong mementaskan Wayang Kulit selama 30 jam nonstop dengan melibatkan 23 dalang. (Foto : Dok DPRD Jateng)

Pentas berlangsung di kediaman Sumanto, Desa Suruh, Tasikmadu, dimulai Jumat malam (7/11) hingga Minggu (9/11) dini hari. Para dalang memainkan rangkaian lakon Bharatayuda Jayabinangun, dari Seta Ngraman, Bisma Gugur, Ranjaban Abimanyu, Gatotkaca Gugur, Tirtanata Tigas, hingga Baladewa Muksa.

Suasana makin hidup dengan pembagian doorprize seperti kulkas, sepeda, dan hadiah menarik lain bagi para penonton.

Ketua Paguyuban Dalang Karanganyar, Ki Sulardiyarto Pringgo Carito, menegaskan bahwa pagelaran 30 jam ini adalah perayaan atas pengakuan dunia terhadap wayang sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO serta momentum konsolidasi para dalang.

“Ini wadah berkarya dan sarana menyampaikan nilai-nilai luhur wayang kepada generasi muda,” ujarnya.

Sumanto menambahkan bahwa ide pagelaran panjang ini berasal dari para dalang sendiri. Ia hanya memfasilitasi karena percaya bahwa pelestarian budaya harus digerakkan oleh para pelaku seni.

“Mereka yang punya gagasan. Saya hanya ikut mendukung. Tanpa para dalang, wayang tak akan hidup,” tegasnya.

Baca juga : Sumanto, Bapaknya Wayang Karanganyar yang Setia Menjaga Warisan Leluhur

Sumanto berharap pentas seperti ini dapat menjadi pengenalan budaya bagi anak-anak dan keluarga.
“Cukup melihat dan mendengar dulu. Dari sana tumbuh rasa suka. Itulah awal pelestarian,” tutupnya. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN