27 C
Semarang
, 19 November 2025
spot_img

Mahasiswa Untag Datangi Polda Jateng, Pertanyakan Meninggalnya Dosen FH di Hotel Semarang

Dosen Untag Semarang meninggal dunia. Mahasiswa tuntut keadilan dan transparansi dari Polda Jateng setelah kasus ini.

SEMARANG, Jatengnews.id – Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, melakukan audiensi dengan Polda Jateng, menuntut pengusutan tuntas dan transparan perihal kasus meninggalnya dosen Fakultas Hukum (FK).

Sebelumnya, rombongan mahasiswa Untag ini melakukan aksi didepan gerbang Polda Jateng seperti melakukan penaburan bunga dengan membawa foto almarhum dosen Dwinanda Linchia Levi (35).

Baca juga : Si Merah Jagoan, Motor Andalan Devi: Honda PCX 160 RoadSync

Mereka juga membentangkan poster bertuliskan ‘Justice For Levi 17-11-2025’.

Sebelumnya, telah diketahui bahwa almarhum Levi ditemukan meninggal dunia pada pukul 05.30 WIB, pada Senin (17/11/2025) di kamar 210 hotel Mimpi Inn, tempat dimana korban tinggal selama dua tahun terakhir.

Koordinator aksi mahasiswa, Antonius Fransiskus Polu menjelaskan bahwa pihaknya meminta keterbukaan atas kasus ini.

“Kita datang untuk mengawal kasus kematian Bu Levi, kita lebih menuntut transparansi kronologi yang terjadi,” kata Frans usai melakukan audiensi dengan Polda Jateng, Rabu (19/11/2025).

Pihaknya juga mencurigai keberadaan polisi AKB B di lokasi. Sementara saat ditemukan korban dalam kondisi telanjang di lantai, sehingga menimbulkan kejanggalan.

Selain itu ada juga kejanggalan, bahwa keluarga mendapatkan kabar pada saat sore hari, sementara korban meninggal pada pagi hari.

“Adanya ke khawatiran dan kejanggalan itu makanya kita disini,” katanya.

Pihaknya menunggu masih menunggu informasi lebih jelas dari penyelidik, karena saat disampaikan beberapa kejanggalan yang ditemukan pihak Polda Jateng masih melakukan penyelidikan.

“Antara hubungan Bu Levi dan saksi kunci itu kita belum mengetahui sehingga kita perlu usut tuntas,” kata Frans yang merupakan mahasiswa korban.

Perihal informasi penyakit yang mereka ketahui adalah darah tinggi dan membenarkan memang sempat periksa.

“Tapi saat balik ke kosannya, ada aktivitas yang lebih ekstra yang menyebabkan jantungnya pecah,” jelasnya data hasil otopsi yang didapatkan secara lisan.

Selain itu, ia juga menggaris bawahi kejanggalan terhadap identitas korban dan pelaku yang merupakan satu alamat dan KK (Kartu Keluarga) sama.

“Namun bukan di penginapan itu, karena yang tinggal disitu cuman Bu Levi,” sebutnya.

Selain itu, juga mempertanyakan adanya handphone korban yang dikabarkan hilang.

“Kita sering ngobrol dengan beliaunya soal Oramawa (Organisasi Mahasiswa), sosoknya itu baik dan asik dengan mahasiswa,” ungkapnya.

“Maka sangat disayangkan, karena orang ini orang baik,” imbuhnya.

Kemudian, pihaknya menegaskan bahwa pergerakan ini bakal mereka rawat dan menunggu hasil penyidikan.

“Apabila hal ini tidak diindahkan, mau tidak mau pergerakan ini harus berlanjut dan kita pastikan ada aksi lanjutan,” tegasnya.

Saat ini, kasus ini telah ditarik ke Polda Jateng, dan dipegang langsung Ditreskrimum Polda Jateng untuk pidana umumnya. Kemudian untuk perihal etik, Ditpropam Polda Jateng juga telah melakukan pemeriksaan kepada AKB Basuki.

“Kami telah melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan Polrestabes serta Polsek, saat menangani hari ini untuk terkait kasusnya sudah kita lakukan penanganan di tingkat Polda,” jelas Ditreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio.

Saat ini, pihaknya mengaku masih dalam proses penyelidikan dan mencari alat bukti berkaitan dengan kejadian tersebut.

“Apakah ini ada unsur pidana apa tidak kita masih selidiki. Saya belum mendapatkan hasil autopsi secara tertulis, nanti setelah kita dapatkan, akan kita mintai keterangan dokter tersebut sesuai hasil yang telah diterima,” paparnya.

Prihal kondisi korban seperti apa, apakah ada dugaan kekerasan, ia mengaku masih belum bisa menyampaikan.

“Status anggota (AKBP B) itu masih dalam tahap klarifikasi dan kami belum bisa menentukan apakah ini pidana atau tidak,” tuturnya.

Termasuk hubungannya, ia juga menyebutkan masih mendalami. “Memang ada beberapa momen bahwa korban sedang bersama dengan korban, tapi sedang kami dalami bagaimana hubungannya sebenarnya,” katanya.

Ia juga menyebutkan telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang yang berada dilokasi termasuk pegawai hotel.

Sementara, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto menegaskan, bahwa AKBP B sedang diamankan propam dan dilakukan pemeriksaan.

“Sejak kemarin,” katanya singkat.

Perihal aksi dan audiensi yang dilakukan mahasiswa Untag, pihaknya memberikan apresiasi serta mengaku telah menjelaskan bagaimana proses penanganan yang dilakukan.

“Hari ini kita simpulkan, bahwa adek-adek mahasiswa menaruh harapan kepada penyidik untuk mengungkap kasus ini,” jelasnya.

Baca juga : Dosen UNTAG Semarang Ditemukan Meninggal di Kamar Kos, Pihak Kampus Sampaikan Belasungkawa

Selanjutnya, ia menyebutkan bakal melakukan prosesnya secara transparan dan akuntabel. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN