DEMAK, Jatengnews.id – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Demak mencatat sejumlah capaian signifikan selama pelaksanaan Operasi Zebra Candi 2025.
Operasi yang berlangsung selama sepekan ini menitikberatkan pada keselamatan, edukasi, serta kepatuhan dalam berlalu lintas dengan menerapkan pendekatan preemtif, preventif, humanis, serta penindakan berbasis Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
Baca juga : Satlantas Demak Bantu Para Pengendara Terjebak Banjir Rob Pantura Sayung
Kepala Urusan Pembinaan dan Operasional (KBO) Satlantas Polres Demak, Iptu Djoko Prayitno, menyampaikan bahwa sebanyak 60 kendaraan terjaring tilang melalui kamera ETLE. Selain itu, petugas di lapangan turut menjaring 375 pelanggar dari berbagai titik di wilayah Kabupaten Demak.
Iptu Djoko menegaskan bahwa Operasi Zebra Candi tahun ini lebih mengutamakan edukasi kepada masyarakat. Ia menyebut, pelanggaran masih didominasi oleh pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm berstandar SNI serta pengendara yang melawan arus.
“Dalam Operasi Zebra Candi 2025, kami mengedepankan ETLE serta pendekatan preemtif, preventif, dan humanis. Penindakan tetap berjalan, namun fokus kami adalah memberikan edukasi dan teguran. Harapannya, masyarakat semakin patuh demi terwujudnya Kamseltibcar lantas di Kabupaten Demak,” jelasnya, Selasa (25/11/2025).
Operasi Zebra Candi 2025 turut menyoroti delapan prioritas pelanggaran, yaitu pelanggaran melawan arus, penggunaan knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis, balap liar, pengendara di bawah umur, penggunaan ponsel saat berkendara, tidak memakai helm SNI atau sabuk keselamatan, pelanggaran batas kecepatan, serta pengendara dalam pengaruh alkohol.
Selain penindakan, Satlantas Polres Demak juga aktif melakukan sosialisasi lintas segmen masyarakat. Edukasi diberikan kepada siswa usia dini, pelajar SD hingga SMA, pengemudi ojek online, pengemudi wisata religi, karyawan pabrik, komunitas lokal, hingga masyarakat umum di berbagai pusat aktivitas.
“Kami mengajak seluruh warga Kabupaten Demak untuk mendukung Operasi Zebra Candi 2025 dengan kesadaran yang tumbuh dari diri sendiri. Jadikan keselamatan sebagai kebutuhan, bukan sekadar kewajiban,” ungkap Iptu Djoko.
Ia menambahkan bahwa kepatuhan terhadap aturan lalu lintas merupakan investasi jangka panjang bagi keselamatan bersama. Melalui gabungan edukasi lapangan, sosialisasi publik, dan pengawasan ETLE, diharapkan budaya tertib berlalu lintas semakin mengakar di tengah masyarakat.
Baca juga : Melawan Arus hingga Knalpot Brong, Satlantas Demak Garap Delapan Jenis Pelanggaran
“Jika masyarakat berkomitmen untuk tertib, angka kecelakaan akan turun dan keselamatan di jalan dapat kita wujudkan bersama. Dukungan, kepedulian, dan disiplin masyarakat adalah kunci utama keberhasilan operasi ini,” pungkasnya. (03)







