Beranda Pariwisata Gandeng Hotel untuk Paket Wisata, Desa Wisata Semarang Siap Dongkrak Kunjungan

Gandeng Hotel untuk Paket Wisata, Desa Wisata Semarang Siap Dongkrak Kunjungan

Hotel merupakan pintu masuk wisatawan lokal maupun mancanegara sehingga kolaborasi ini akan membuka pasar lebih luas.

Desa Wisata Semarang
Tari Si Koling dari Desa Wisata Jatirejo tampil di Gelar Desa Wisata Semarang 2025 yang berlangsung di Desa Wonolopo Mijen Semarang, Sabtu (29/11/2025). (Foto: JN)

SEMARANG, Jatengnews.id — Gelar Desa Wisata Kota Semarang 2025 resmi digelar di Desa Wonolopo, Kecamatan Mijen, Semarang, dengan menghadirkan 13 desa wisata dalam satu panggung, Sabtu (29/11/2025).

Ajang ini tidak hanya menjadi etalase potensi desa wisata, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk membuka kerja sama dengan industri perhotelan demi meningkatkan kunjungan wisatawan.

Asisten Administrasi Umum Setda Kota Semarang, R. Wing Wiyarso P, menegaskan bahwa Pemerintah Kota Semarang tengah memetakan peluang kolaborasi agar desa wisata semakin percaya diri dan siap disandingkan dalam paket wisata profesional.

Baca juga: Deswita Jatirejo Raih Juara 1 Apresiasi Festival Desa Wisata Kota Semarang 2025

“Desa wisata sudah memiliki potensi kuat. Kini waktunya kita memperluas pasar. Hotel bisa menjadi jalur utama membawa wisatawan ke desa wisata,” ujarnya.

Wing menambahkan bahwa Semarang sedang memacu diri sebagai kota pariwisata. Desa wisata diposisikan sebagai motor penggerak ekonomi lokal yang akan beresonansi ke tingkat kota.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Kota Semarang, Indriyasari, menyampaikan bahwa stan dan atraksi yang tampil di pameran baru sedikit dari potensi harian yang dimiliki desa wisata.

“Kekuatan desa wisata ada pada ceritanya. Kalau ini terhubung dengan paket hotel, wisatawan akan punya alasan untuk berkunjung dan kembali,” ujarnya.

Komisi VII DPR RI Dorong Kerja Sama Desa Wisata – Hotel

Dukungan konkret datang dari anggota Komisi VII DPR RI, Samuel Wattimena. Ia menyatakan akan segera menjembatani pertemuan antara pengelola desa wisata dengan manajemen hotel di Semarang untuk membahas bundling paket wisata.

“Konsepnya sederhana: tamu hotel bisa langsung ditawari paket wisata, baik tur singkat maupun paket akhir pekan menuju desa wisata. Ini peluang besar,” jelas Samuel.

Menurutnya, hotel merupakan pintu masuk wisatawan lokal maupun mancanegara sehingga kolaborasi ini akan membuka pasar lebih luas. Namun ia mengingatkan soal keberlanjutan.

Baca juga: DPR dan Kemenparekraf Dorong Kemandirian Desa Wisata: Event Semarang Diminta Libatkan Desa-Desa Wisata

“Jangan sampai paket dibuat hanya karena tren. Hulu dan hilir harus tersedia. Kalau demand sudah naik, supply layanan harus siap dan tidak tersendat,” tegasnya.

Transformasi Desa Wisata Menuju Wisata Berkelanjutan

Melalui Gelar Desa Wisata, Pemkot Semarang akan memperkuat kapasitas pengelola melalui pelatihan, pendampingan, dan sertifikasi profesi agar desa wisata mampu melayani wisatawan secara profesional.

Pameran desa wisata perdana ini menjadi momentum kota Semarang merakit identitas baru — bukan hanya mengandalkan wisata pusat kota, tetapi juga keaslian desa, interaksi sosial, dan pengalaman lokal sebagai kekuatan utama. (01).

Exit mobile version