Beranda Daerah Prioritaskan Keselamatan, Wali Kota Semarang Agustina Evaluasi Menyeluruh BRT Trans Semarang

Prioritaskan Keselamatan, Wali Kota Semarang Agustina Evaluasi Menyeluruh BRT Trans Semarang

Agustina Wilujeng menegaskan pentingnya evaluasi armada Trans Semarang setelah insiden, fokus pada keselamatan penumpang.

BRT Trans Semarang. (Foto : Dok Pemkot Semarang)
BRT Trans Semarang. (Foto : Dok Pemkot Semarang)

SEMARANG, Jatengnews.id – Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menegaskan bahwa Pemkot Semarang tengah melakukan evaluasi total terhadap layanan BRT Trans Semarang. Langkah ini diambil setelah terjadinya insiden kecelakaan yang memicu kekhawatiran terkait keselamatan penumpang.

Agustina menyampaikan bahwa pihak operator sebagai penyelenggara layanan telah dipanggil untuk dimintai keterangan dan diberikan teguran tegas. Mereka diwajibkan melakukan pengecekan ulang seluruh armada.

Baca juga : Pemkot Semarang Tanggung Penuh Perawatan Korban Insiden Bus Trans Semarang Koridor VIII

“Dari indikasi awal, ada tiga faktor utama: dugaan kelebihan muatan, performa mesin yang sudah menurun, dan aspek sumber daya manusia. Ketiganya sedang kami dalami,” ujar Agustina.

Ia menjelaskan bahwa persoalan overcapacity menjadi tantangan yang belum mudah diatasi. Penambahan armada, meskipun ideal, berdampak besar pada peningkatan Biaya Operasional Kendaraan (BOK), sementara beban subsidi untuk Trans Semarang sudah cukup tinggi.

“Kami ingin armada sebanding dengan jumlah penumpang, tetapi kemampuan fiskal pemerintah kota terbatas. Saat ini kapasitas kami masih seperti ini,” jelasnya.

Wali Kota juga menginstruksikan para pengemudi agar tidak mengangkut penumpang melebihi batas kapasitas demi menghindari risiko kecelakaan.

Selain itu, Agustina menyoroti kondisi fisik bus yang dinilai tidak optimal. Ia mengungkapkan bahwa pada tahun sebelumnya, uji kelayakan armada menjelang perpanjangan kontrak tidak dilakukan secara menyeluruh. Hal tersebut kini menjadi fokus perhatian Pemkot.

“Saya sudah memanggil Kepala Dinas dan Sekretarisnya. Hal seperti ini berulang terjadi dan membahayakan. Saya minta ditindak serius,” tegasnya.

Pemkot kini mewajibkan operator untuk melakukan uji kelayakan menyeluruh terhadap seluruh unit yang akan kembali dikontrak mulai Januari mendatang. Agustina bahkan meminta untuk menyaksikan langsung proses pengujian tersebut.

“Bukan saya berprasangka, tapi jangan sampai bus-nya tidak datang, suratnya keluar. Saya ingin memastikan pengecekan dilakukan sebenar-benarnya demi keselamatan penumpang,” tegasnya.

Sebelum kontrak baru berjalan, operator diberi waktu untuk memperbaiki armada yang bermasalah. Agustina menegaskan seluruh uji kelayakan harus selesai sebelum 1 Januari.

Baca juga : Pemkot Wacanakan Kenaikan Tarif BRT Trans Semarang

“Kalau tidak lolos, perbaiki. Kalau masih gagal, perbaiki lagi. Kalau sampai tiga kali tetap tidak memenuhi standar, bus harus diganti. Harus jelas mana armada yang layak beroperasi dan mana yang tidak,” pungkasnya. (03)

Exit mobile version