SOLO, Jatengnews.id — Pemerintah Kota Surakarta memberikan tali asih kepada atlet dan pelatih PON Aceh–Sumut sebagai bentuk apresiasi atas prestasi olahraga yang menjaga marwah Kota Solo sebagai kota olahraga.
Kegiatan ini berlangsung dalam acara “Wedangan Bareng Mas Wali” yang digelar bersama KONI Kota Surakarta pada Kamis (4/12/2025) malam.
Baca juga: 17 KONI Dulongmas Resmi Dukung Sujarwanto Calon Ketua Umum KONI Jateng 2025-2029
Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, menyampaikan rasa bangga atas dedikasi para atlet, pelatih, serta insan olahraga yang terus mengharumkan nama kota. Ia menegaskan bahwa identitas olahraga telah menjadi bagian penting dari karakter Kota Solo.
“Kita sangat berbangga dengan prestasi atlet-atlet kita. Kerja keras para pelatih dan tokoh olahraga yang tidak pernah lelah inilah yang menjadi ujung tombak dan ujung tombok,” ujar Wali Kota.
Respati menekankan komitmen pemerintah untuk tetap mendampingi dunia olahraga, meski dukungan anggaran tidak selalu mampu memenuhi seluruh kebutuhan.
“Pemerintah tidak bisa meng-cover semuanya, tapi kami berkomitmen untuk terus mendampingi atlet-atlet kita. Kota Solo dibangun oleh tiga roh: pariwisata, budaya, dan olahraga,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga menyoroti pentingnya penyusunan Desain Olahraga Daerah (DOD) sebagai peta jalan pembinaan prestasi. DOD akan menjadi dasar penentuan cabor unggulan serta evaluasi potensi atlet ke depan.
“Nantinya kita tentukan cabor-cabor unggulan yang kita fokuskan. Tapi cabor lain jangan berkecil hati, karena DOD akan direview. Jika ada atlet potensial, tentu akan kita dorong,” tegasnya.
Ketua KONI Kota Surakarta, Her Suprabu, menuturkan bahwa saat ini KONI tengah melakukan reformasi internal sesuai amanat Musyawarah Olahraga Kota. Ia menekankan pentingnya akuntabilitas dalam pengelolaan dana hibah yang mencapai 8–9 miliar rupiah.
“KONI menjadi kepanjangan tangan pemerintah di bidang olahraga, sehingga sinergi dengan seluruh cabor sangat penting. Akuntabilitas adalah harga mati,” ungkapnya.
Baca juga: KONI Kota Semarang Dukung Sujarwanto Pimpin KONI Jateng
Ia menjelaskan sejumlah perubahan prosedur, termasuk kewajiban menyertakan RAB dalam setiap pengajuan. Dari 63 cabor yang ada, dana pembinaan sekitar 4–5 miliar tidak bisa dibagi rata dan harus berbasis DOD.
Her Suprabu juga mengumumkan bahwa pada 2026 KONI akan meluncurkan aplikasi SiKONI untuk digitalisasi proses pengajuan anggaran. Saat ini, penyaluran anggaran sudah seratus persen cashless.
“Semua pengajuan keuangan akan dilakukan secara digital melalui SiKONI,” tambahnya.(02)
