JOMBANG, Jatengnews.id – Wakil Presiden ke-13 RI Ma’ruf Amin membuka hasil Rapat Sesepuh dan Mustasyar Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Ma’ruf hadir secara daring dalam forum tersebut.
Dalam rapat itu, disampaikan empat poin kesimpulan terkait dinamika yang tengah terjadi di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Baca juga: Amin Said Husni: PBNU Harus Kerja Organisasi, Bukan Terjabak Konflik
Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa forum meminta agar polemik yang muncul di PBNU diselesaikan melalui mekanisme internal organisasi, tanpa melibatkan institusi atau proses eksternal.
“Forum menegaskan bahwa persoalan ini hendaknya diselesaikan melalui mekanisme internal NU, tanpa melibatkan institusi atau proses eksternal,” tulis Ma’ruf.
Empat Kesimpulan Rapat Sesepuh NU
Pertama, Proses pemakzulan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dinilai tidak sesuai AD/ART.
Forum menilai prosedur tersebut tidak sejalan dengan aturan organisasi.
Kedua, Forum menemukan adanya informasi dugaan pelanggaran atau kekeliruan serius oleh Gus Yahya
Hal itu dinilai perlu diklarifikasi melalui mekanisme organisasi secara menyeluruh.
Ketiga, Rapat Pleno penetapan PJ belum boleh digelar
Forum meminta agenda tersebut tidak diselenggarakan sebelum seluruh prosedur dan musyawarah organisasi diselesaikan sesuai ketentuan.
Keempat, Forum mengajak seluruh pihak menahan diri
Sesepuh dan Mustasyar NU meminta semua pihak menjaga kondusivitas.
Baca juga: ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Siroj
Gus Yahya Tegaskan Masih Menjabat
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyatakan bahwa dirinya masih sah menjabat sebagai Ketum PBNU. Ia menegaskan hasil Muktamar ke-34 NU tahun 2021 menetapkannya sebagai Ketua Umum PBNU, dan keputusan itu hanya dapat diubah melalui Muktamar berikutnya. (01).



