25 C
Semarang
, 11 Desember 2025
spot_img

Sumanto Dorong Anak Muda Garap Konten Digital Bernuansa Budaya

Ketua DPRD Jateng, Sumanto, ajak generasi muda manfaatkan teknologi untuk pelestarian seni tradisional.

SEMARANG, Jatengnews.id – Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto, menilai kemajuan teknologi harus dimanfaatkan untuk mengangkat kembali nilai seni tradisional yang mulai terpinggirkan. Menurutnya, budaya lokal tidak boleh kalah oleh arus budaya populer dan globalisasi.

Sumanto mengatakan, generasi muda saat ini sangat dekat dengan internet dan media sosial. Karena itu, pelestarian budaya tidak bisa dilakukan dengan cara lama. Konten digital perlu menjadi jembatan untuk memperkenalkan seni tradisional—mulai dari tari, wayang, hingga beragam kesenian daerah lainnya.

Baca juga : Sumanto Ingatkan Perjuangan Melawan Kemiskinan Jelang HUT RI ke 80

“Live streaming dan unggahan konten di media sosial bisa membuat pertunjukan tradisional lebih dikenal luas. Anak muda bisa menikmati seni budaya dari perangkat mereka,” ujarnya.

Ketua DPRD Jateng Sumanto saat menghadiri pentas wayang kulit belum lama ini. (Foto : Dok DPRD Jateng)
Ketua DPRD Jateng Sumanto saat menghadiri pentas wayang kulit belum lama ini. (Foto : Dok DPRD Jateng)

Ia juga mendorong lahirnya konten kreatif berbasis budaya, seperti video edukasi, dokumenter singkat, hingga podcast yang membahas nilai-nilai dalam kesenian tradisional. Menurutnya, digitalisasi dokumentasi kesenian menjadi faktor penting agar warisan budaya tidak hilang.

Inovasi tersebut sudah ia terapkan dalam gelaran wayang kulit bulanan di kediamannya di Desa Suruh, Tasikmadu, Karanganyar. Pada setiap pentas, Sumanto mengganti sambutan formal dengan sesi talkshow bersama dalang atau pemerhati seni. Ia sendiri menjadi pembawa acara dan mengupas cerita di balik lakon yang akan dipentaskan.

“Banyak orang suka menonton wayang, tapi tidak memahami isi ceritanya. Talkshow ini membuat dialog budaya terasa ringan dan menarik,” jelas Sumanto.

Pentas wayang tersebut juga ditayangkan secara langsung melalui kanal YouTube, dengan jumlah penonton yang terus bertambah. Namun, ia mengakui minat masyarakat biasanya masih dominan di wilayah pedesaan, bahkan terkadang harus dipancing dengan hadiah atau doorprize.

Menurutnya, berbagai pendekatan kreatif harus terus dilakukan untuk memperluas penonton. Sejumlah dalang kini juga mulai mengadaptasi isu-isu kontemporer tanpa meninggalkan pakem tradisi, sehingga lebih relevan bagi generasi muda.

Baca juga : Lebih Efisien Sumanto Dorong Petani Gunakan Pupuk Organik

“Pelestarian budaya tidak boleh hanya menjadi slogan. Anak-anak harus diajak menonton dan mengenal wayang kulit, agar nilai budaya tetap hidup di tengah zaman digital,” tegasnya. (ADV)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN