31 C
Semarang
, 12 Desember 2025
spot_img

Tanggul Laut Hybrid di Pesisir Demak Jepara Diusulkan, Proyek Masuk Prioritas Badan Otorita Pantura Jawa

Proyek tersebut direncanakan membentang dari Demak hingga Jepara sebagai upaya pengendalian banjir rob yang terus memburuk.

SEMARANG, Jatengnews.id  – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyampaikan bahwa usulan pembangunan tanggul laut skema hybrid sea wall di pesisir Kabupaten Demak telah diterima oleh Badan Otorita Pengelola Pantai Utara (Pantura) Jawa.

Proyek tersebut direncanakan membentang dari Demak hingga Jepara sebagai upaya pengendalian banjir rob yang terus memburuk.

Baca juga: Wakil Gubernur Jateng Melantik 183 Pejabat Fungsional Pemprov

“Untuk hybrid sea wall nanti dari Kabupaten Demak sampai ke Jepara,” ujar Taj Yasin dalam rapat bersama Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa di Kompleks Kantor Gubernur Jateng, Selasa (9/12/2025).

Pemprov Jawa Tengah kini mempersiapkan teknis pelaksanaan dengan menggandeng pemerintah kabupaten/kota. Badan Otorita Pantura Jawa juga akan membentuk tim lapangan yang berkolaborasi langsung dengan daerah.

Wakil Ketua II Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa, Suhajar Diantoro, menjelaskan bahwa pemerintah pusat menetapkan pembangunan tanggul laut Pantura sebagai proyek jangka panjang yang membutuhkan 20–30 tahun pengerjaan. Namun, dua kawasan diprioritaskan untuk percepatan, yakni Teluk Jakarta dan Teluk Semarang.

“Prioritas pertama adalah Teluk Jakarta dan Teluk Semarang. Beberapa daerah seperti Batang, Tegal, dan Pekalongan juga sudah luar biasa dampak rob-nya,” jelas Suhajar.

Teluk Semarang meliputi wilayah perairan Kabupaten Kendal, Kota Semarang, dan sebagian Kabupaten Demak.

Percepatan pembangunan di dua teluk prioritas tersebut ditargetkan dapat diselesaikan dalam 8 tahun.

Menurut Suhajar, pembangunan giant sea wall akan dilakukan dengan metode beragam, menyesuaikan kondisi ekosistem tiap wilayah.

“Yang mangrovenya masih kuat, akan dilakukan penguatan mangrove. Pada bagian tertentu cukup dengan penguatan tanggul pantai. Ada yang full beton, ada yang berbasis ekosistem,” ujarnya.

Saat ini, Badan Otorita Pantura Jawa bersama Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL tengah menyelesaikan survei batimetri dan soil investigation di Teluk Semarang dan Teluk Jakarta. Survei di Teluk Semarang telah mencapai lebih dari 70 persen.

Baca juga: Tanggul Laut Hybrid Demak Siap Dibangun Oktober 2025, Solusi Permanen Atasi Rob Pantura

Setelah survei tuntas, pekerjaan desain oleh konsultan direncanakan dimulai pada Januari 2026, dengan masa pengerjaan sekitar enam bulan, termasuk analisis dampak sosial.

Dokumen perencanaan diperkirakan rampung Juli 2026, dan akan dipresentasikan dalam rapat dengan presiden dan para menteri.

“Jika disetujui, diharapkan ground breaking pembangunan tanggul laut dilakukan pada September 2026,” kata Suhajar.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN