DEMAK, Jatengnews.id – Polsek Mranggen terus memantau dinamika aksi protes warga Desa Bandungrejo, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, terkait tuntutan pelebaran akses jalan menuju makam desa yang dinilai terlalu sempit. Aksi penolakan yang berlangsung pada Rabu (10/12/2025) malam tersebut diikuti warga dari RW 1 hingga RW 6.
Warga menilai lebar jalan sekitar 2 meter tidak memadai untuk mobilitas harian maupun kegiatan ziarah yang kerap menimbulkan keramaian. Mereka meminta pagar pembatas dibuka agar akses bisa diperlebar menjadi 6 meter, dan berharap Dishub serta Dinas PUPR Kabupaten Demak dapat lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Baca juga : Mranggen Masih Tanpa Damkar Warga Kritik Penanganan Kebakaran Lambat
Salah satu warga menyebut sempitnya jalan sering menimbulkan hambatan. “Lebar 2 meter tidak cukup untuk mobilitas warga, apalagi saat ada acara di makam,” ujarnya.
Kapolsek Mranggen AKP Kumaidi menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima informasi rencana aksi lanjutan yang akan digelar warga pada Jumat (12/12/2025) usai salat Jumat dengan estimasi massa mencapai 3.000 orang. Informasi aksi tersebut telah disebarkan melalui masjid-masjid di wilayah sekitar.
“Rencana besok habis jumatan warga mau demo lagi, sekitar 3.000 orang,” kata AKP Kumaidi, Kamis (11/12/2025).
Ia menegaskan bahwa Polsek Mranggen bersama jajaran akan melakukan pengamanan serta pengaturan arus lalu lintas mengingat aksi diprediksi akan berdampak pada jalur utama penghubung Kabupaten Grobogan dan Kota Semarang. “Kalau jadi turun ke jalan pasti macet. Kami bantu atur lalu lintas,” tambahnya.
Terkait posisi pembatas jalan, AKP Kumaidi menjelaskan bahwa informasi sementara dari pihak pengelola menyebutkan barrier di depan Pondok Majapahit dan akses menuju makam masih akan tetap ditutup, meski keputusan final masih menunggu koordinasi lanjutan.
“Informasi yang saya terima begitu. Tapi tidak tahu nanti apakah tetap ditutup atau dibuka,” ujarnya.
Baca juga : Kecelakaan Beruntun di Mranggen Empat Kendaraan Terlibat
Polsek Mranggen mengimbau warga tetap menjaga kondusivitas selama menyampaikan aspirasi, dan berharap semua pihak dapat menemukan solusi terbaik tanpa mengganggu keamanan maupun ketertiban masyarakat. (03)
