29 C
Semarang
, 13 Desember 2025
spot_img

Jelang Nataru, Wali Kota Semarang Pastikan Harga Pangan Aman dan Stok Terjaga

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng memastikan harga bahan pokok stabil menjelang Natal dan Tahun Baru 2026.

SEMARANG, Jatengnews.id– Pemerintah Kota Semarang memastikan harga serta ketersediaan bahan pokok tetap stabil menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng turun langsung ke lapangan bersama Forkopimda dan jajaran OPD untuk memantau kondisi pasar, Sabtu (13/12/2025).

Baca juga : Kempling Semar, Solusi Pemkot Semarang Jaga Ketahanan Pangan dan Cegah Inflasi

Pemantauan dilakukan di Pasar Rasamala Banyumanik dan salah satu ritel modern, Superindo Sukun. Langkah ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga, menekan laju inflasi daerah, serta memastikan pasokan pangan aman di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat saat Nataru.

Dari hasil pengecekan di pasar tradisional, Agustina menyebut sebagian besar harga komoditas masih terkendali. Namun, kenaikan cukup mencolok terjadi pada cabai merah yang dijual di kisaran Rp60.000 hingga Rp70.000 per kilogram.

“Selisih harga dipengaruhi jalur distribusi. Pedagang yang mengambil langsung dari sentra produksi seperti Bandungan bisa menjual lebih murah dibanding yang belanja dari pasar induk,” kata Agustina.

Menurutnya, temuan tersebut menegaskan pentingnya mempersingkat rantai distribusi pangan agar harga di tingkat konsumen lebih stabil. Pemkot Semarang terus mendorong sistem pasok yang lebih efisien untuk menekan gejolak harga.

Sementara itu, pemantauan di pasar modern menunjukkan sejumlah komoditas seperti beras, telur, dan daging ayam justru dijual lebih murah. Dari sisi stok, pasokan di ritel modern dinilai aman, namun perhatian khusus diberikan pada ketersediaan telur di pasar tradisional.

“Permintaan telur sangat tinggi, sementara stoknya masih dipantau per dua hari. Ini cukup rawan, sehingga suplai harus benar-benar dijaga,” ujarnya.

Pemkot Semarang tengah menyiapkan pengawasan pasokan telur secara lebih ketat, termasuk memastikan distribusi dari peternak lokal berjalan lancar agar tidak terjadi kelangkaan.

Sebagai langkah antisipasi, pemerintah kota juga menyiapkan operasi pasar yang dijadwalkan mulai 21 atau 22 Desember 2025. Operasi pasar ini melibatkan Dinas Perdagangan, Ketahanan Pangan, Bulog, serta berbagai mitra pangan dan organisasi kemasyarakatan.

“Fokus kami harga tetap terjangkau dan stok aman. Pasar murah juga melibatkan pedagang besar dan ritel modern agar ekonomi tetap berputar,” jelas Agustina.

Pemkot Semarang juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengingat sebagian besar pasokan pangan berasal dari luar daerah. Pemantauan akan dilakukan secara berkala hingga akhir tahun, termasuk kesiapan BBM dan layanan publik selama libur Nataru.

Agustina mengimbau pedagang tidak menaikkan harga secara tidak wajar menjelang akhir tahun.

Baca juga : Wali kota Semarang Agustina Komitmen Jaga Ketahanan Pangan Melalui GPM

“Jangan mremo. Pemerintah siap intervensi melalui operasi pasar. Lebih baik berdagang wajar supaya ekonomi tetap sehat,” tegasnya. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN