SEMARANG, Jatengnews.id — Galeri Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Tengah kini tampil dengan wajah baru usai direvitalisasi.
Galeri yang berlokasi di Lantai 1 Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, resmi melakukan soft launching pada Senin (15/12/2025).
Baca juga: UMKM Jateng Unjuk Gigi di Dekranasda Expo 2025 Balikpapan
Peresmian dilakukan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Ketua Dekranasda Jateng Nawal Arafah Yasin, dan Kepala Disperindag Jateng July Emmylia.
Setelah direvitalisasi, Galeri Dekranasda Jateng hadir dengan desain interior modern dan ikonik, pengelompokan produk yang lebih jelas, serta menampilkan produk unggulan dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Kepala Disperindag Jateng July Emmylia mengatakan, galeri ini menjadi sarana promosi sekaligus fasilitasi pemasaran bagi produk UMKM lokal binaan.
“Galeri ini memudahkan masyarakat maupun tamu yang berkunjung ke Jawa Tengah untuk mencari kerajinan khas daerah,” ujarnya.
Galeri Dekranasda Jateng menggandeng 120 UKM dari seluruh kabupaten/kota, dengan beragam produk mulai dari batik, aksesoris, mainan anak, perabot rumah tangga, hingga hiasan. Harga produk dibanderol mulai Rp5.000 hingga Rp30 juta.
Untuk memperluas pemasaran, pihaknya juga akan bekerja sama dengan hotel-hotel di Kota Semarang, sejumlah OPD, serta BUMD bidang pariwisata.
“Ke depan galeri ini akan dikelola secara profesional, dengan evaluasi setiap enam bulan. UKM yang kurang diminati pasar akan kami ganti,” ungkap Emmy.
Ketua Dekranasda Jateng Nawal Arafah Yasin menyebut wajah baru galeri ini merepresentasikan kekayaan kriya dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
“Ke depan penataan akan kami kembangkan secara tematik per daerah agar potensi masing-masing wilayah semakin terlihat,” katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen menilai Galeri Dekranasda kini lebih tertata dan representatif sebagai etalase produk kriya Jawa Tengah.
Baca juga: Dekranasda Jateng Latih Ratusan Pengrajin untuk Perkuat Industri Batik Lokal
“Kalau kita lihat, semuanya dari Jawa Tengah. Jadi masyarakat tidak perlu ke luar daerah untuk mencari produk kriya,” ujar Gus Yasin.
Ia juga menyoroti potensi Semarang sebagai kota desainer yang perlu terus didorong agar berkontribusi bagi pengembangan kriya lokal.
“Ke depan para desainer kita dorong tidak hanya berkarya untuk luar negeri, tapi juga mendesain kriya anak-anak Jawa Tengah,” pungkasnya.(02)



