28 C
Semarang
, 22 Desember 2025
spot_img

Capaian Infrastruktur 2025 Dipaparkan, Pemkot Semarang Genjot Jalan dan Pengendalian Banjir

Temukan informasi terkini tentang Pemkot Semarang dan layanan publik yang mereka tawarkan untuk masyarakat.

SEMARANG, Jatengnews.id – Pemerintah Kota Semarang mencatat sejumlah capaian penting pembangunan infrastruktur sepanjang 2025. Fokus utama diarahkan pada pengendalian banjir serta peningkatan kemantapan dan konektivitas jalan di berbagai wilayah kota.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, menyampaikan bahwa melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Pemkot telah memperkuat sistem penanggulangan banjir dengan peningkatan kapasitas rumah pompa di sejumlah titik rawan. Lokasi yang ditangani meliputi Rumah Pompa Kolonel Sugiono, Tawangmas, Plamongan Hijau, serta penambahan pompa baru di kawasan Jalan Petudungan.

Baca juga : Hujan Deras Sejumlah Wilayah di Semarang Banjir

Selain itu, perbaikan dan peningkatan jaringan drainase juga dilakukan secara masif di berbagai kawasan strategis, seperti Saluran MT Haryono–Petudungan, Jalan Gajah–Aspol Kabluk, Dempel–Muktiharjo Kidul, Jatisari, hingga Saluran Tanjung.

Di sektor jalan, Pemkot Semarang melakukan peningkatan kualitas dan kemantapan pada sejumlah ruas untuk memperkuat aksesibilitas dan konektivitas antarwilayah. Beberapa ruas yang ditangani antara lain Jalan RM Hadi Subeno, Payung Mas Raya Banyumanik, Jatikalangan dan Kampung Jambon di Mijen, R Soekanto Tembalang, Robyong Ngaliyan, Palebon, Damar Wulan Semarang Barat, hingga Anjasmoro serta Kaligawe–Pasar Waru. Pemeliharaan rutin jalan dan drainase juga terus berjalan secara berkala.

Dari sisi anggaran, hingga akhir 2025 realisasi pembangunan infrastruktur tercatat mencapai sekitar 81 persen dari total pagu Rp384 miliar. Agustina menegaskan, kualitas hasil pembangunan tetap menjadi perhatian utama melalui pengawasan dan pengujian konstruksi secara berkala sesuai spesifikasi teknis.

Menurutnya, program pembangunan infrastruktur 2025 telah disusun dan dijalankan berdasarkan kebutuhan riil masyarakat, terutama dalam menjawab persoalan banjir, kerusakan jalan, dan konektivitas wilayah. Penyelenggaraan jalan serta pengelolaan dan pengembangan sistem drainase menjadi program inti.

Meski demikian, Agustina mengakui adanya tantangan dalam pelaksanaan, terutama akibat perubahan regulasi pengadaan barang dan jasa pemerintah yang memerlukan penyesuaian. Ke depan, Pemkot mendorong agar proses pengadaan dapat dimulai lebih awal pada awal tahun anggaran.

Memasuki 2026, Pemkot Semarang akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang mendukung konektivitas kawasan hinterland serta pengendalian banjir dan rob. Upaya tersebut dilakukan melalui peningkatan kapasitas drainase di sejumlah titik serta sinergi dengan program pengendalian banjir pemerintah pusat melalui BBWS Pemali–Juana.

Seluruh rencana pembangunan 2026, lanjut Agustina, diselaraskan dengan RPJMD Kota Semarang 2025–2029 dengan fokus pada pengurangan kawasan terdampak banjir dan rob serta peningkatan kemantapan jalan.

Sejumlah proyek strategis juga disiapkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan wilayah, di antaranya pembangunan Jembatan Tay Kak Sie dan Jembatan Akses Pengasapan Ikan Bandarharjo.

Pemkot Semarang menargetkan tingkat kemantapan jalan dapat menembus di atas 93 persen pada akhir 2026, sementara luasan kawasan terdampak banjir dan rob ditekan hingga di bawah 3 persen.

Agustina menegaskan, keberlanjutan infrastruktur juga membutuhkan peran aktif masyarakat. Ia mengingatkan pentingnya penggunaan jalan sesuai kelasnya serta pengelolaan sampah yang bertanggung jawab agar tidak mencemari saluran drainase dan sungai.

Baca juga : Banjir Semarang, Kos-Kosan Mahasiswa Unissula Teredam Air

“Partisipasi warga sangat menentukan keberhasilan dan keberlanjutan pembangunan infrastruktur kota,” tegasnya. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN