Beranda Daerah Solar Sulit Dicari, Pertamina Sebut Permintaan Meningkat Jelang Nataru

Solar Sulit Dicari, Pertamina Sebut Permintaan Meningkat Jelang Nataru

Sopir di Semarang kesulitan mencari solar langka. Temukan berita terbaru tentang kondisi SPBU di Kota Semarang.

Potret SPBU Pertamina Krapyak, Jalan Siliwangi Kota Semarang. Pada Jumat (19/12/2025) malam. (Foto:Kamal)
Potret SPBU Pertamina Krapyak, Jalan Siliwangi Kota Semarang. Pada Jumat (19/12/2025) malam (Foto:Kamal)

SEMARANG, Jatengnews.id – Sopir di Semarang keluhkan kesulitan mencari bahan bakar solar, Sabtu (20/12/2025). Situasi ini, berlangsung beberapa hari terakhir.

Selama seminggu terakhir ini, terpantau antrean truk mengular di SPBU Pertamina Krapyak, Jalan Siliwangi Kota Semarang. Pada Jumat (19/12/2025) malam, kondisi yang sama masih terjadi di SPBU tersebut.

Sopir asal Kota Semarang, Saikhu (25) mengaku, sejak bulan Desember 2025 ini mengaku sering kesulitan saat mencari Solar.

Baca juga : Polsek Tahunan Sigap Bersihkan Tumpahan Solar

“Solar akhir akhir ini agak langka, padahal harga tidak naik dan stabil. Mengalami kelangkaan sejak satu bulan terakhir ini,” ungkap sopir mobil pickup tersebut kepada Jatengnews.id.

Ia menceritakan, di beberapa SPBU yang berada di Jalan Prof Dr. Hamka yang menjadi langganannya, seringkali tidak ada Solar. Sehingga ia harus turun ke Jalan Pantura untuk mencari Solar.

“Saya biasanya mencari dari (Jalan Pantura) Krapyak sampe Mangkang,” ujarnya.

Bahkan, dirinya menganalogikan bahan bakar solar pada saat ini seperti mencari harta karun. Ia menceritakan bahwa, untuk mencari solar harus mengantre 1 jam.

“Aktivitas untuk mendapatkan solar kayak lagi berburu harta Karun, dari pom satu ke pom lainya, bahkan bisa sampai menjumpai 5-7 pom baru dapat solar,” keluhnya.

Perihal harga solar, dirinya mengaku tidak mempermasalahkan, yang terpenting stoknya tersedia.

“Harapannya kalau memang solar mau naik harga, naik tidak masalah, asalkan barang tidak langka, ini aja harga stabil tapi nyari solar kaya nyari harta karun,” tuturnya.

Ia mengaku, menunggu penjelasan dari pemerintah atas kondisi ini sebenarnya apa pemerintah.

Situasi yang sama, juga terjadi di wilayah Kabupaten Semarang, tepatnya di jalan Raya Semarang – Solo Bergas.

“Kondisi ini sudah hampir sebulan, isi solar susah,” kata Supardi sopir truk yang mengantre di SPBU Lemah Abang Bergas, Kabupaten Semarang beberapa waktu lalu.

Melihat kondisi ini, ia mengaku memilih mengikuti antrean panjang dari pada kehabisan solar.

Menanggapi hal ini, Area Manager Communication, Relation, and CSR Pertamina Patra Niaga Jateng dan DIY, Taufiq Kurniawan menyatakan, bahwa kondisi stok tidak terjadi kekurangan.

“Stok aman, barang keluar dan masuk, tetapi kita jaga selalu berada di angka empat sampai lima kali lipat konsumsi harian, setiap hari kita jaga seperti itu,” ungkapnya kepada awak media.

Menurutnya, kondisi antrean truk di SPBU tersebut karena adanya peningkatan permintaan menjelang larang melintas kendaraan berat pada Mudik Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

“Artinya mereka menyadari, bahwa mereka mengejar target sebelum larangan melintas,” paparnya.

Kiranya, proyeksi solar bakal mengalami penurunan pada saat menjelang Nataru. Menurutnya jika terjadi antrean solar, bukan merupakan hal negatif namun kondisi ekonomi positif.

“Itu artinya ekonomi sedang tumbuh kemudian dia juga berusaha memenuhi suplainya dan tidak serta merta dimaknai kelangkaan,” katanya.

“Ini mereka ngantri kan berarti tahu barangnya ada disitu, meskipun antre kita jamin stoknya ada,” imbuhnya.

Ia juga menyampaikan, bahwa kondisi ini tidak sampai mengganggu jalan karena sudah koordinasi dengan pihak kepolisian.

Baca juga : Pemkot Semarang Kenalkan Hasil Riset BRIN, Petasol Pengganti Bio Solar

“Kalau sampai mengular wajar karena bodi (truk) mereka besar-besar,” tandasnya. (03)

Exit mobile version