32 C
Semarang
, 22 Desember 2025
spot_img

IWTL Soroti Kenaikan Sektor Logistik Jateng, Prospek 2026 Kian Optimistis

Peningkatan arus kargo, ekspor-impor, serta masuknya investasi baru menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan

SEMARANG, Jatengnews.id – Indonesian Women in Transportation and Logistics (IWTL) menilai sektor transportasi dan logistik di Jawa Tengah (Jateng) menunjukkan tren kenaikan signifikan sepanjang 2025 dan diproyeksikan terus tumbuh pada 2026.

Peningkatan arus kargo, ekspor-impor, serta masuknya investasi baru menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan tersebut.

Penasihat IWTL DPW Jawa Tengah, Dra. Lulu MRW, MSi, mengatakan kapasitas pelabuhan di Jawa Tengah saat ini sudah mendekati batas maksimal seiring meningkatnya aktivitas logistik.

Baca juga: IWTL Gelar Fun Walk dan Senam Zumba, Dorong Sinergi Perempuan Logistik Jawa Tengah

“Saat ini arus kargo terus meningkat. Hal ini didorong oleh masuknya banyak investor, khususnya dari Tiongkok, ke kawasan industri strategis seperti Kawasan Industri Kendal (KIK), Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jateng Line, dan kawasan industri lainnya,” jelas Lulu.

Menurutnya, masuknya investasi tersebut berdampak langsung pada kenaikan volume jasa forwarding dan logistik, mulai dari pengurusan kepabeanan, bongkar muat, hingga distribusi ke kawasan industri.

“Dengan semakin derasnya arus investasi ke Batang, Kendal, dan Semarang, prospek bisnis forwarding dan transportasi pada 2026 dipastikan lebih cerah dibandingkan 2025,” tambahnya.

Kenaikan ini juga tercermin dari meningkatnya aktivitas ekspor dan impor. Optimisme pelaku usaha diperkuat oleh dukungan pemerintah melalui pembangunan infrastruktur pelabuhan, jalan, serta pengembangan kawasan industri yang terus digenjot.

Sementara itu, IWTL menggelar kegiatan Fun Walk (Jalan Sehat) dan Senam Zumba di Jateng dengan mengusung tema “Women Move Forward: Sehat, Solid, Sinergi”. Kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi perempuan di sektor transportasi dan logistik dalam menghadapi peningkatan aktivitas industri.

Ketua IWTL Jawa Tengah, Bayu Wijayanti, yang diwakili Ketua Panitia Elok Khotijah, mengatakan kegiatan tersebut menjadi wadah pemersatu perempuan-perempuan logistik agar dapat bersinergi dan siap menghadapi tantangan sekaligus peluang pertumbuhan sektor logistik.

“Kegiatan ini kami selenggarakan pada akhir tahun dalam rangka memperingati Hari Ibu. Selain jalan sehat dan senam Zumba, acara juga diisi dengan makan bersama pelaku forwarding dan logistik di wilayah Semarang dan sekitarnya,” ujar Elok.

Ia menambahkan, kegiatan berlangsung hingga siang hari dan diikuti peserta dari berbagai perusahaan logistik di Jawa Tengah. Untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, kegiatan serupa belum dilaksanakan.

Sebagian besar pelaku usaha logistik di Jawa Tengah bergerak di sektor jasa, khususnya jasa kepabeanan dan pelayanan pelabuhan. Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) berperan penting dalam pengurusan perizinan ekspor-impor, sementara perusahaan forwarding atau Non Vessel Operating Common Carrier (NVOCC) menangani pengangkutan tanpa memiliki kapal sendiri.

Anggota IWTL Jawa Tengah mayoritas berasal dari PPJK dan perusahaan forwarding yang tergabung dalam DPW IWTL Jawa Tengah.

Peningkatan kualitas infrastruktur serta biaya produksi yang relatif lebih rendah dibandingkan provinsi lain menjadikan Jawa Tengah sebagai tujuan relokasi banyak perusahaan. Pengembangan kawasan industri seperti KITB, KIK, dan Jateng Line semakin mengukuhkan posisi Jawa Tengah sebagai pusat pertumbuhan logistik nasional.

Stabilitas politik dan keamanan wilayah juga menjadi faktor penting dalam menjaga kepercayaan investor.

Baca juga: Arus Barang di PT Pelindo Multi Terminal Branch Tanjung Emas Catatkan Pertumbuhan  20 Persen

Untuk proyeksi pertumbuhan sektor logistik 2025–2026, capaian tersebut sangat bergantung pada target Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Jika pelabuhan menargetkan pertumbuhan 10 hingga 20 persen, pelaku logistik optimistis kenaikan tersebut dapat tercapai, terlebih jika sistem transportasi multimoda berjalan optimal.

Sektor jasa logistik sendiri mencakup seluruh rantai pasok (supply chain), mulai dari pergudangan, transportasi, bongkar muat (loading dan unloading), hingga pengurusan perizinan ekspor-impor. Kenaikan aktivitas inilah yang menjadi peluang besar bagi perusahaan jasa kepabeanan dan forwarder dalam mendukung kelancaran arus logistik nasional. (01)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN