Beranda Pendidikan Mahasiswi USM Lolos Beasiswa Djarum Plus 2025, Ini Kisah Rossa Livia

Mahasiswi USM Lolos Beasiswa Djarum Plus 2025, Ini Kisah Rossa Livia

Rossa harus berhadapan langsung dengan stigma ketika bersaing di panggung nasional Djarum Beasiswa Plus 2025/2026.

Rossa Livia Monika beasiswa Djarum 2025
Rossa Livia Monika Harditia, mahasiswi Program Studi Sistem Informasi USM lolos Beasiswa Djarum 2025. (Foto: dok/Ross)

SEMARANG, Jatengnews.id – Menjadi Beswan Djarum adalah mimpi ribuan mahasiswa di Indonesia. Namun bagi Rossa Livia Monika Harditia, mahasiswi Program Studi Sistem Informasi Universitas Semarang (USM), mimpi tersebut sempat dibayangi rasa minder karena berasal dari kampus swasta.

Rossa harus berhadapan langsung dengan stigma ketika bersaing di panggung nasional Djarum Beasiswa Plus 2025/2026.

“Beswan Djarum itu identik dengan orang-orang hebat dari kampus besar. Saya sempat minder karena merasa pencapaian saya belum seberapa, apalagi berasal dari universitas yang mungkin kurang dikenal,” ungkap Rossa.

Baca juga: Mahasiswa USM Nyalakan Semangat Budaya Lewat “Suluhing Kampung Jawi”

Meski demikian, Rossa memilih melawan keraguan itu. Sejak semester pertama, ia telah menargetkan diri untuk mendaftar program prestisius ini. Ketertarikannya bukan semata pada bantuan finansial, melainkan pada kurikulum pengembangan diri yang ditawarkan Djarum Foundation.

Keberaniannya diuji di semester empat. Dengan waktu persiapan hanya tiga hari, ia nekat mengikuti tes tulis daring yang dikenal sangat kompetitif.

Ujian Mental di Meja FGD

Perjalanan Rossa tidak instan. Ia melewati rangkaian seleksi panjang mulai dari tahap berkas pada Juli hingga tes luring pada Agustus 2025. Namun, tahapan yang paling menguras mental bukanlah soal hitungan, melainkan sesi Focus Group Discussion (FGD).

Dalam FGD, Rossa bertemu mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Semarang. Ia dituntut mampu menjadi penengah di antara karakter yang dominan.

“Tantangan terbesarnya adalah bonding dan menyatukan pendapat. Ada yang ingin idenya selalu dipakai, ada yang kurang terbuka. Di situ saya belajar tetap bersuara tanpa menutup telinga bagi orang lain,” tuturnya.

Dicari yang “Paling Sibuk”

Kerja keras Rossa terbayar pada 23 Oktober 2025, saat ia resmi dinyatakan lolos sebagai Beswan Djarum Plus 2025. Dari tim asesor, ia mendapat pesan yang hingga kini diingatnya.

“Mereka tidak mencari mahasiswa ‘kupu-kupu’ (kuliah–pulang). Yang dicari adalah mahasiswa paling sibuk di antara yang tersibuk—akademik bagus, aktif organisasi, dan berdampak bagi masyarakat,” jelas Rossa yang juga aktif magang dan mengerjakan berbagai proyek.

Kini sebagai bagian dari IKA Beswan Djarum, Rossa menjalani pembinaan intensif hingga Oktober 2026, mulai dari Character Building hingga Nation Building. Namun fokus utamanya tetap jelas: menuntaskan skripsi dan membangun karier di industri teknologi.

Baca juga: Mahasiswa USM Kampanyekan Pelestarian Lagu Daerah Lewat “LARAS HARMONI” di CFD Simpang Lima

Ia ingin membuktikan bahwa identitas kampus bukanlah penghalang untuk bersinar.

“Latar belakang kampus swasta justru menjadi motivasi. Saya ingin menunjukkan bahwa mahasiswa USM juga punya kualitas dan bisa memberi dampak nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.

Kisah Rossa menjadi pengingat bahwa batas antara mimpi dan kenyataan sering kali hanya sejauh keberanian untuk melangkah. (01).

Exit mobile version