29 C
Semarang
, 8 May 2025
spot_img

Konflik Agraria Hingga Aksi Premanisme di Punden Rejo Pati

Pati, Jatengnews.id – Konflik agraria di Pundenrejo Pati kembali memanas, karena terjadi aksi arogansi dan tindakan brutal yang dilakukan oleh dua rombongan truk tak dikenal.

Kejadian ini, terjadi berturut-turut setelah kemarin juga terjadi tindak intimidasi, pemukulan dan upaya perusakan rumah warga di lahan yang berada di Desa Pundenrejo, Tayu, Kabupaten Pati.

Baca juga: Gubernur Jateng Soroti Premanisme Berkedok Ormas

Tim Advokasi Petani dan Warga Pundenrejo, Fajar Muhammad Andhika menyampaikan, bahwa diduga tindakan premanisme ini dilakukan oleh orang suruhan PT Laju Perdan Indah.

Dalam berita sebelumnya, telah disampaikan bahwa terjadi konflik agraria antara Petani Pundenrejo dan PT Laju Perdana Indah.

“Tercatat sudah lima kali PT Laju Perdana Indah mengerahkan orang-orang tak dikenal untuk menggusur rumah petani scara sewenang-wenang,” ungkapnya Kamis (8/5/2025).

Tindakan pertama 14 Maret 2025 lalu, dimana ada rombongan enam truk orang tak dikenal yang merobohkan bangunan Joglo Juang milik Gerakan Masyarakat Petani Pundenrejo (Germapun).

Kejadian yang terbaru yakni pada Rabu (7/5/2025) kemarin dan Kamis (8/5/2025) pagi ini sekitar pukul 09:00 WIB.

“Padahal sejak tanggak 26 April 2025, Komnas HAM telah mengeluarkan surat dengan No 209/K./MD.00.00/IV/2025 perihal perlindungan terhadap Germapun,” terangnya.

Selain itu, jika melihat status PT Laju Perdana Indah sudah habis massa Hak Guna Bangunan (HGB) Sejak 27 September 2024 lalu.

“Ditambah dengan surat dari  Kantor pertanahan Kabupaten Pati juga sudah mencoret dan mengembalikan berkas permohonan Hak Pakai PT Laju Perdana Indah,” paparnya.

Melihat situasi ini, Dhika menilai, seharusnya pemerintah baik dari Kabupaten Pati, Pemprov Jateng dan aparat penegak hukum bertindak tegas atas kejadian ini.

Baca juga: Warga Jateng Manfaatkan Program Pemutihan Pajak, 3 Hari Tembus Rp 28 Miliar

“Dalam suratnya Komnas HAM juga sudah mendorong aparat penegak hukum, Gubernur dan Bupati untuk menjamin keamanan dan keselamatan petani Pundenrejo,” jelasnya.

“Namun setelah menunggu lama hingga sore hari, Bupati justru tidak menemui petani Pundenrejo,” katanya.

Perihal situasi ini, Jatengnews.id telah berupaya menghubungi Bupati Pati, Sudewo baik melalui pesan Whatshapp maupun telepon. Namun, sampai berita ini ditayangkan, tidak ada respon sama sekali dari Sudewo.(kamal-02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN