27.3 C
Semarang
, 20 May 2025
spot_img

Pompa Air Dikerahkan Maksimal, Demak Masih Dikepung Banjir

Demak, Jatengnews.id – Meski upaya penanggulangan terus digencarkan, banjir yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Demak masih belum menunjukkan tanda-tanda surut.

Hujan dengan intensitas tinggi sejak beberapa hari terakhir membuat debit air sungai meningkat, merendam ribuan rumah dan fasilitas umum.

Baca juga : 13 Kecamatan Terdampak Banjir Demak

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak, Agus Musyafak, menyebutkan bahwa jebolnya tanggul Sungai Dukuh Pidodo sepanjang 10 meter di Desa Karangrejo, Kecamatan Bonang, menjadi salah satu titik yang memperparah kondisi banjir.

“Saluran air tak sanggup menampung debit air yang datang dari hulu. Di beberapa titik seperti Sayung dan Kalisari, ketinggian air mencapai 70 cm,” jelasnya, Senin (19/5/2025).

Dampak banjir tersebar di 10 desa dari lima kecamatan, meliputi Bonang, Karangtengah, Sayung, Guntur, dan Kebonagung. Sedikitnya 11.662 jiwa terdampak, dengan infrastruktur publik ikut lumpuh: 153 rumah, 13 sekolah, 15 tempat ibadah, serta ratusan hektare lahan pertanian terendam air.

Salah satu dalam menghadapi genangan ini adalah pengoperasian pompa air di lima titik strategis, yakni di Desa Kalisari dan Desa Sayung. Baik rumah pompa permanen maupun pompa engine darurat diaktifkan untuk mempercepat aliran air menuju sungai. Namun, Agus mengakui, kapasitas saluran air yang sudah maksimal membuat genangan sulit terurai.

“Kami maksimalkan semua pompa. Tapi kenyataannya air masih bertahan karena sungai tidak mampu menampung,” ujarnya.

Akses jalan utama seperti Kalisari–Genuk juga masih tergenang hingga 1,5 kilometer dengan kedalaman 20–40 cm, mengganggu aktivitas warga. Sementara itu, pengungsi dari Desa Ploso, Kecamatan Karangtengah, memanfaatkan masjid Dukuh Kauman Ploso sebagai tempat istirahat malam. Pada pagi harinya, mereka kembali beraktivitas meski dalam kondisi terbatas.

Hari ini, BPBD bersama tim lintas sektor—termasuk TNI, Polri, DINPUTARU, DINSOS, relawan, dan PMI—melanjutkan asesmen serta mengirimkan bantuan perahu karet ke titik-titik sulit dijangkau. Selain pompa air, bantuan mendesak yang dibutuhkan mencakup air minum, logistik, obat-obatan, perlengkapan bayi, selimut, serta normalisasi drainase dan pembuatan sabuk desa.

Baca juga : Hujan Deras di Demak 10 Desa Terendam Banjir

“Prioritas kami adalah keselamatan warga dan percepatan penanganan. Kolaborasi semua pihak menjadi kunci di tengah keterbatasan yang ada,” tegas Agus. (Sam-03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN