26.2 C
Semarang
, 24 May 2025
spot_img

Ribuan Orang Meriahkan Karnaval Paskah di Kota Semarang

Sebagai bukti tolerensi umat beragama, Pemkot Semarang mendukung penyelenggaraan festival paskah di Kota Semarang

Semarang, Jatengnews.id – Karnaval Paskah di Kota Lama Semarang yang menggandeng dari berbagai elemen masyarakat kembali digelar di Kota Semarang, Jumat (23/5/2025).

Karnalval Paskah Kota Semarang ini menempuh rute dari Kota Lama Semarang, melewati Jalan Pahlawan menuju titik finish Balai Kota Semarang.

Lingkungan Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel atau yang dikenal Gereja Blenduk, tampak sekitarannya mulai dipadati masyarakat Kota Semarang.

Baca juga: Festival Ogoh-ogoh Semarang Dongkrak Kunjungan Pariwisata di Jawa Tengah

Karanaval Paskah Kota Semarang ini, tidak hanya diikuti oleh jemaah Kristen saja, namun juga dari berbagai kalangan di Kota Semarang.

Tepat di depan Gereja Blenduk, telah bersiap pasukan paskibraka dengan membawa poster bertuliskan ‘Kebangkitan Kristus, Membawa Harapan bagi Semua’.

Sekitar Pukul 15:00 WIB, ribuan peserta Karnaval Paskah tersebut mulai berjalan setelah bendera start dikibarkan.

Bendera tersebut dikibarkan oleh Wakil Walikota Semarang, Iswar Aminuddin dan Paskah Kota Semarang, Pendeta Rahmat Paska Rajaguguk dari GKI Gereformeerd.

Pendeta Rahmat menyampaikan, bahwa perayaan Paskah ini diikuti hampir 4000 orang yang berpartipasi dalam karnaval.

“Start dari Kota Lama munuju Balai Kota. Di Balai Kota ada puji-pujian dan perayaan,” jelas wakil Ketua Panitia tersebut kepada Jatengnews.id.

“Kita berdoa untuk Kota Semarang supaya hidup rukun dan damai. Kami umat Kristen dan Katolik dalam menginisiasi acara ini juga menyatakan suka cita dengan posko kesehatan dan kegiatan gerejawi,” ujarnya.

Kemeriahan perayaan karnaval paskah di Kota Semarang, Jumat (23/5/2025). (Foto: Kamal)

Terlihat di depan Kantor Pos Jalan Pahlawan Kota Semarang, tampak ramai rombongan mobil karnaval yang telah dihiasi.

Dalam karnaval ini, mereka bakal berjalan bersama menuju depan kantor Balai Kota Semarang.

Ia mengaku, senang karena setelah sejak 2018 atau adanya bencana Covid 19 karnaval paskah tidak diselenggaran, kini tahun 2025 ia bersyukur bisa kembali dirayakan bersama.

“Antusiasme umat Kristiani dan Katolik, gereja-gereja, sekolah-sekolah serta Pemerintah Kota Semarang mendukung banget atas terselenggaranya ini,” paparnya.

Tampak dalam perayaan ini, juga terlihat dari umat lintas agama yang ikut merayakan dan berpartisipasi.

“Kita mengajak dari komunitas lintas agama, bahkan kaum difabel juga. Mereka menyambut dengan suka cita dan gembira,” jelasnya.

Menurutnya, kegiatan yang melibatkan kelompok lintas agama seperti ini bukan merupakan hal baru di Kota Semarang.

“Kita dalam paskah ini juga memunculkan bahwa paskah ini menjadi perjumpaan kawan-kawan lintas agama. Terutama nati di Balai Kota juga kita mengundang tokoh-tokoh agama lain supaya bisa bersuka cita,” terangnya.

Harapannya, kedepan ini bisa menjadi perjumpaan budaya toleransi di Kota Semarang.

Cerita Difabel Muslim

Dibelakang rombongan peserta yang membentangkan poster bertuliskan ‘Lintas Agama’ terlihat ada rombongan kelompok disabilitas dari HIMIKS (Himpunan Masyakat Inklusi Kota Semarang).

Ketua HIMIKS, Yayuk mengapresiasi adanya kegiatan ini meskipun dirinya beragama Islam.

“Meskipun kita lintas agama, kita juga ikut dan mengapresiasi kegiatan ini,” katanya.

Ia mengaku senang, karena muslim dan non muslim di Kota Semarang bisa berbaur dan menjadi satu kesatuan.

“Kita ingin berpartisipasi di kegiatan apapun, sehingga Kota Semarang menjadi kota toleransi,” ucapnya sebagai perwakilan kelompok disabilitas.

Kedepan, ia juga ingin kelompok disabilitas selalu dilibatkan dalam event apapuan supaya menjadi percontohan kota-kota lain.

Pemeran Yasus yang Disalib

Mewakili kecamatan Genuk, Kukuh Kristanto mengaku senang bisa memeran sebagai Tuhan Yesus yang disalip.

“Saya dari SD 02 Genuk, saya sebagai pendidik guru dan ini bersama rombongan sekolah lain,” jelasnya.

Baca juga: Meriah Ribuan Orang Saksikan Semarang Merdeka Flower Festival

“Saya tugasnya memikul salib, nanti teman-teman yang lain ada yang bertugas membawa palem dan telur Paskah,” ujarnya.

Dalam karnaval ini, rombongannya juga mengangkat Budaya Jawa yang memang telah menjadi identitasnya.

“Saya baru pertama kali, ini luar biasa. Saya harap perayaan bisa terus dilaksanakan setiap tahunnya,” ujarnya.

Selain itu dia juga mendukung Kota Semarang untuk menjadi kota toleransi. (Kamal-01).

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN