29.7 C
Semarang
, 3 Juli 2025
spot_img

Cahyo Pratomo, Petani Kopi Temanggung yang Sukses Ekspor Lewat Spartav

Kisah sukses petani muda Temanggung, Cahyo Pratomo, yang berhasil menembus pasar ekspor lewat usaha kopi lokal berkat dukungan platform komunitas Spartav.

TEMANGGUNG, Jatengnews.id – Perkebunan kopi di lereng Temanggung, tersimpan kisah inspiratif seorang petani muda yang sukses membawa usaha kopi lokal menembus pasar nasional, bahkan kini merambah ke pasar ekspor.

Adalah Cahyo Pratomo, pemuda asal Candiroto, Parakan, Kabupaten Temanggung, yang dulunya hanya menjual hasil panen kopi ke pengepul lokal. Kini, berkat kerja keras dan strategi pemasaran digital yang tepat, produk kopi Arabika dan Robusta Temanggung miliknya mulai dikenal luas, bahkan sudah diekspor ke negara-negara Timur Tengah seperti Kuwait, Mesir, dan Qatar.

Baca juga : Jelang Masa Panen Warga Temanggung Tingkatkan Keamanan Ladang Kopi

“Saya memulai usaha ini dari nol, awalnya hanya petani biasa,” ungkap Cahyo saat ditemui di sela aktivitas sortasi biji kopi di rumahnya, Rabu (2/7/2025).

Menurut Cahyo, tantangan terbesar dalam membangun UMKM kopi adalah bagaimana memperkenalkan produk ke pasar yang lebih luas. Meski kopi Temanggung sudah dikenal memiliki cita rasa khas, membangun branding dan kepercayaan pembeli bukan hal yang mudah.

“Produk saya belum dikenal. Mau promosi juga bingung harus mulai dari mana,” katanya.

Peluang mulai terbuka ketika Cahyo bergabung dengan Spartav, sebuah platform pemasaran kolektif berbasis komunitas. Melalui Spartav, ia mulai memasarkan produknya secara digital dan mendapat dukungan promosi dari jaringan komunitas, khususnya melalui WhatsApp.

“Pas pertama coba jual lewat Spartav.com dan daftar sebagai mitra Jawa Tengah, hasilnya langsung terasa. Banyak yang bantu promosi langsung ke jaringan mereka,” jelasnya.

Cahyo menyebutkan, sistem kerja Spartav yang berbasis komunitas sangat membantunya karena lebih efisien dari sisi biaya, jika dibandingkan dengan iklan berbayar di media sosial. Promosi yang bersifat personal melalui jaringan komunitas juga meningkatkan kepercayaan calon pembeli.

Berkat promosi konsisten dan pendekatan komunitas, Cahyo kini mulai menerima pesanan dari luar negeri.

“Alhamdulillah sekarang sudah mulai ada pengiriman ke buyer dari Kuwait, Mesir, dan Qatar. Meski skalanya masih kecil, ini langkah awal yang sangat berharga,” ujar Cahyo.

Cahyo menegaskan bahwa pemasaran produk kopi lokal bukan hanya soal menjual, tapi juga membangun cerita, reputasi, dan jaringan distribusi yang kuat.

“Produk bagus saja tidak cukup. Harus tahu cara memasarkannya. Spartav ini bisa jadi solusi murah dan efektif buat UMKM yang ingin usahanya lebih dikenal,” jelasnya.

Baca juga : DPR RI Sofwan Dedy Turun Tangan Atasi Sengketa Lahan Tol Temanggung

Kini, brand kopi milik Cahyo yang diberi nama Firstlight Coffee mulai dikenal sebagai salah satu produk kopi unggulan dari Temanggung. Tak hanya dijual secara lokal, tetapi juga siap mengharumkan nama kopi Indonesia di pasar internasional. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN