29.2 C
Semarang
, 16 Juli 2025
spot_img

Rob Memburuk, Komisi D DPRD Jateng Soroti Lambannya Proyek Kolam Retensi

Ketua Komisi D DPRD Jateng, Ida Nur Sa’adah, menegaskan kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan mereka dengan Direktorat Sungai dan Pantai Kementerian PUPR.

DEMAK, Jatengnews.id – Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah meninjau langsung kolam retensi di Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, guna melihat progres penanganan banjir rob, Senin (7/7/2025).

Ketua Komisi D DPRD Jateng, Ida Nur Sa’adah, menegaskan kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan mereka dengan Direktorat Sungai dan Pantai Kementerian PUPR. Dalam pertemuan tersebut, Komisi D mendorong percepatan penanganan rob yang selama ini dinilai lamban.

Baca juga : Menteri PUPR Dody Minta Maaf Lambatnya Penangganan Rob Sayung Demak

“Kami minta BBWS segera melakukan percepatan penanganan. Masyarakat sudah terlalu lama menerima bencana ini dengan terlalu sabar,” ujar Ida.

Ida menyebutkan bahwa prioritas utama saat ini adalah pengurangan genangan air di permukiman warga dan jalan raya. Komisi D mendesak agar normalisasi dua sungai utama, yakni Sungai Dombo dan Sungai Sayung, segera dilakukan. Hal ini untuk mendukung efektivitas program pompanisasi yang kini dijalankan oleh Dinas Pusdataru.

“Jangan sampai airnya cuma dipompa berputar-putar, menghabiskan BBM tapi tidak ada hasilnya,” tambahnya.

Saat ini, progres pembangunan kolam retensi di Sriwulan masih berjalan lambat, berbeda dengan kolam di Terboyo yang hampir rampung. Meski ada tahapan pembangunan yang harus dilewati, Komisi D tetap meminta adanya percepatan proyek sebagai langkah mitigasi jangka pendek.

Kemacetan di jalur Pantura yang disebabkan genangan rob juga menjadi sorotan. Ida mengungkapkan pengalaman pribadinya terjebak kemacetan panjang saat menuju lokasi, dan prihatin atas kerugian material yang dialami warga.

“Motor-motor keropos karena air rob, mobil harganya anjlok. Warga mengalami kerugian besar,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pusdataru Jateng, Henggar Budi Anggoro, menjelaskan tantangan teknis yang dihadapi dalam proses pompanisasi. Salah satunya adalah kesulitan mencari lokasi strategis untuk menempatkan pompa penyedot air dari sisi selatan Sayung.

Saat ini, Pusdataru telah memasang empat unit pompa yang membuang air ke Kali Ngepreh yang bermuara ke Sungai Dombo. Namun, kebutuhan BBM harian dan keterbatasan anggaran menjadi kendala tersendiri.

“Kami sudah minta penambahan anggaran, dan sebagian sudah dipenuhi melalui dana BTT Provinsi. Namun Rob ini sifatnya fluktuatif, sehingga butuh dukungan anggaran berkelanjutan,” ujar Henggar.

Selain itu, beberapa program seperti tanggul laut dan kolam retensi ditargetkan baru bisa beroperasi penuh pada Januari 2027. Untuk sementara, solusi jangka pendek seperti pompanisasi dan CSR dari sektor swasta terus dioptimalkan.

Baca juga : PCNU Demak Minta Presiden Prabowo Tinjau Rob Sayung

Kunjungan ini turut diikuti anggota Komisi D lainnya seperti Nurul Furqon, Siswanto, M Ali Wafa, serta Kepala Desa Sriwulan dan para stakeholder terkait. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN