SEMARANG, Jatengnews.id – Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) kini tidak hanya jadi badan usaha biasa.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong koperasi ini menjadi penggerak utama distribusi bahan pangan dan layanan sosial berbasis komunitas, khususnya mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan di seluruh kabupaten/kota.
Baca juga: Bupati Grobogan Membuka Expo UMKM dan Koperasi Dalam Peringatan Hari Koperasi Ke-77
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, mengatakan KDMP bisa mengambil peran besar dalam ekosistem MBG, tak hanya sebagai pengelola dapur, tetapi juga pemasok utama bahan pangan.
“Program MBG ini bisa membuka peluang usaha luar biasa bagi koperasi. Mereka bisa menyuplai beras, sayur, telur, daging, dan lainnya. Artinya koperasi menjadi simpul logistik sosial lokal,” kata Sujarwanto saat peringatan HUT Koperasi ke-78 di Semarang, Sabtu (12/7/2025).
Dari total kebutuhan lebih dari 2.700 dapur MBG, saat ini baru sekitar 230 yang berjalan. Sekitar 900 titik sudah mendaftar dan menunggu verifikasi, sementara lebih dari 1.800 titik masih kosong—peluang besar bagi koperasi untuk terlibat.
Total sudah ada 8.523 koperasi yang resmi berbadan hukum, terdiri dari 7.810 KDMP desa dan 513 versi kelurahan.
Pemerintah juga mempertemukan koperasi dengan BUMN, seperti PT Pertamina untuk distribusi LPG 3 kg, PT Pupuk Indonesia untuk pupuk bersubsidi, dan Perum Bulog untuk suplai beras.
Baca juga: HUT ke 77 Koperasi, Sujarwanto Sebut Koperasi Tumbuh Sehat dan Kuat
“Sudah kita pertemukan. Koperasi juga bisa jadi distributor bahan-bahan subsidi negara,” tambah Sujarwanto.
Saat ini, program telah berjalan di 17 dari 35 kabupaten/kota, dan akan terus diperluas.
“Kita ingin KDMP bisa dikelola secara profesional, akuntabel, dan benar-benar memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat desa,” tutupnya.(02)